Insitekaltim,Samarinda – Pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan wilayah ini, terutama dalam konteks persiapannya menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Itulah yang dipaparkan Calon Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud. Ia menegaskan pentingnya pendidikan sebagai investasi utama bagi generasi muda dan masa depan Kaltim dalam dialog silaturahmi dengan kepemudaan Muhammadiyah Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) di Hotel Puri Senyiur Samarinda, Minggu malam (22/9/2024).
Rudy Mas’ud menyampaikan keprihatinannya mengenai data statistik pendidikan di Kaltim, yang rata-rata masih berada di angka 8,9 hingga 9 persen. Menurutnya, ini adalah hal yang ironis, mengingat Kaltim tengah dipersiapkan sebagai pusat pemerintahan baru di Indonesia.
“Kita tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut. Pendidikan adalah kunci, bukan hanya untuk pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara, tetapi juga untuk masa depan masyarakat Kaltim secara keseluruhan,” ujar Rudy.
Tingkat pendidikan yang rendah, lanjut Rudy, dapat berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia yang tersedia, sehingga akan menghambat kemajuan daerah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda Muhammadiyah, untuk bersama-sama meningkatkan perhatian terhadap masalah ini.
Sesuai dengan janjinya akan menjalankan pendidikan gratis sampai S3 di Kaltim, Rudy menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh dilihat sebagai beban atau biaya, melainkan sebagai investasi jangka panjang.
Menurutnya, pendidikan adalah pondasi utama untuk menciptakan generasi yang berdaya saing dan mampu menghadapi tantangan global.
“Kita harus mengubah mindset bahwa pendidikan itu mahal dan memberatkan. Ini bukan soal biaya, tetapi tentang bagaimana kita mempersiapkan masa depan Kaltim,” ungkap pria yang akrab dipanggil Harum itu.
Ia juga menyoroti pendidikan yang berkualitas tidak hanya akan mengangkat taraf hidup masyarakat, tetapi juga akan mempercepat proses transformasi dari daerah yang mengandalkan sumber daya alam menjadi wilayah yang berbasis pada sumber daya manusia.
Sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan pendidikan, Rudy Mas’ud juga menyampaikan visinya untuk mentransformasi ekonomi Kaltim. Selama ini, Kaltim sangat bergantung pada sektor sumber daya alam sebagai sumber penghasilan utama. Namun, Rudy berpendapat model ekonomi ini tidak bisa terus diandalkan.
“Sumber daya alam hanyalah bonus. Yang terpenting adalah bagaimana kita mengembangkan sumber daya manusianya,” tambah Rudy.
Dengan meningkatkan pendidikan, Rudy yakin Kaltim akan siap menghadapi tantangan di masa depan dan mampu bersaing secara global, terutama di era digital dan ekonomi pengetahuan.
Rudy Mas’ud, bersama pasangannya Seno Aji, menegaskan akan bertekad untuk mewakafkan dirinya dalam panggung politik demi memperjuangkan kemajuan pendidikan dan sumber daya manusia di Kaltim.
“Kami masuk pilkada bukan untuk mencari sesuatu, ataupun untuk mengambil sesuatu, tetapi untuk berbuat sesuatu dan memberikan sesuatu, terutama dalam hal pendidikan,” ungkap Rudy.
Ia berharap dialog dengan kepemudaan Muhammadiyah ini akan memicu gerakan yang lebih luas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kaltim, sehingga daerah ini siap menyambut masa depan yang lebih cerah sebagai Ibu Kota Nusantara.