Insitekaltim,Samarinda – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak generasi muda meningkatkan perannya dalam pemilihan serentak tahun 2024.
Kali ini, Bawaslu Kaltim bertandang ke Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda untuk menyosialisasikan pentingnya peran mahasiswa dalam menyukseskan pilkada dan pilgub.
Acara yang disebut sebagai Bawaslu Ngampus ini memiliki tajuk “Meningkatkan Peran Partisipasi Mahasiswa Dalam Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024”.

Dalam kesempatan itu, Komisioner Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung menyebutkan bahwa peran pemuda dalam pemilu sangat penting. Mengingat 60 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024 merupakan pemilih muda.
“Kami harus menginvestasikan pengetahuan pemilu kepada pemuda, karena peran mereka sangat penting untuk mencegah politik uang, hoaks dan ujaran kebencian,” ujar Galeh di Auditorium 22 Dzulhijjah UINSI Samarinda, Kamis (12/9/2024).
Menurutnya, sosialisasi kepada tokoh masyarakat sering kali kurang efektif karena banyak dari mereka telah beralih menjadi tim sukses. Oleh karena itu, Bawaslu lebih condong mengarahkan sosialisasi kepada pelajar dan mahasiswa, yang diharapkan dapat menjadi aktor dalam menjaga demokrasi.
“Kami ajak mahasiswa menjadi bagian dari sejarah pergantian kepemimpinan di Kaltim,” katanya.
Galeh juga mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemilu dengan melaporkan dugaan pelanggaran kepada Bawaslu di wilayah masing-masing.
“Jumlah kami tidak besar, maka peran serta masyarakat, terutama pemuda, sangat kami harapkan dalam mempersempit ruang pelanggaran pemilu,” sebutnya.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan UINSI Samarinda Zamroni berharap agar Bawaslu Ngampus membawa berkah dan menambah wawasan generasi muda, khususnya mahasiswa.
Mahasiswa harus ikut berpartisipasi dalam menjaga demokrasi yang bersih dan berintegritas, melalui peran mereka yang mahir menggunakan media sosial. Mereka bisa berbagi informasi melalui media sosial masing-masing.
Zamroni juga menekankan bahwa seluruh mahasiswa yang telah berusia 17 tahun ke atas berperan sebagai pemilih dalam Pemilu 2024, sekaligus sebagai ujung tombak dalam sosialisasi kepada masyarakat.
“Mahasiswa tidak hanya pemilih, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam menyosialisasikan pemilu yang bersih kepada semua elemen masyarakat,” ujar Zamroni.
“Kolaborasi antara Bawaslu provinsi, kabupaten, dan kota dengan mahasiswa sangat penting untuk melancarkan demokrasi kita,” lanjutnya.
Ditegaskan Zamroni, mahasiswa adalah garda terdepan dalam melawan isu SARA, politik uang dan berita hoaks. Mahasiswa diajaknya untuk berperang melawan ini semua dugaan kecurangan pemilu.
Tugas mahasiswa, selain berkuliah, juga merupakan tokoh muda di masyarakat yang dapat menyosialisasikan pentingnya mencegah kecurangan dalam pemilu.
Hal ini, katanya, demi menjaga demokrasi yang tegak dan memastikan pemilu berjalan umum, langsung, bebas, rahasia, serta dengan pengawalan dari semua pihak.
“Ayo kita bersama-sama menjaga demokrasi ini, agar pemilu bisa berjalan lancar dan adil,” tutup Zamroni.