
Insitekaltim,Bontang – Aksi balapan liar yang kerap dilakukan oleh remaja di jalanan Kota Bontang menjadi permasalahan sosial yang terus berulang, terutama pada malam hari di ruas jalan yang sepi. Tentunya ini membawa dampak negatif, baik bagi pelaku balapan maupun masyarakat umum sebagai pengguna jalan.
Anggota DPRD Kota Bontang Alfin Rausan Fikry menilai bahwa masalah ini berakar dari kurangnya fasilitas yang disediakan bagi para pemuda, sehingga mereka menyalurkan hobinya di jalanan umum.
Bontang sebenarnya memiliki lahan untuk sirkuit balap di kawasan Bontang Lestari, namun ada beberapa kendala yang menyebabkan proyek tersebut tak kunjung terealisasi.
“Teman-teman kebut-kebutan di jalan karena tidak punya fasilitas, jadi menyalurkan hobinya ke jalan umum. Setahu saya, lahannya itu sudah ada di Bontang Lestari, hanya saja bermasalah,” ujar Alfin, Senin (9/9/2024).
Lahan tersebut mengalami sengketa serta memiliki kontur tanah yang labil, sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi untuk dijadikan arena balap. Meski begitu, Alfin mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi dengan memanfaatkan anggaran yang ada untuk membangun sirkuit.
“Kontur tanahnya agak labil, jadi untuk dijadikan sirkuit itu tidak memungkinkan. Namun, dengan anggaran kita yang besar, saya rasa membangun arena balap itu penting supaya masalah balap liar yang mengganggu ini bisa diatasi,” lanjut Alfin.
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu ingin minat para pemuda terhadap balap mendapat dukungan. Banyak pembalap di Bontang yang berprestasi, namun tidak memiliki fasilitas memadai untuk mengasah kemampuan mereka.
“Hobi itu harus didukung, karena pembalap-pembalap kita dari dulu itu berprestasi loh. Arena sirkuit permanen ini perlu dibangun untuk meningkatkan kualitas mereka,” tambahnya.
Legislator termuda di DPRD Bontang itu juga mengingatkan bahwa rencana pembangunan sirkuit sebenarnya sudah pernah diusulkan sejak ia masih di bangku sekolah, namun hingga kini tak ada kelanjutan dari pemerintah.
“Saat saya masih sekolah, saya sudah mendengar rencana-rencana pemerintah tapi belum ada kelanjutannya. Janji itu akan saya dorong,” tegas Alfin.
Keberadaan sirkuit akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan yang sering kali melibatkan pemuda yang melakukan balapan liar. Dengan adanya fasilitas sirkuit, para pembalap bisa difasilitasi secara resmi, misalnya melalui pembinaan yang dilakukan bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan penyelenggaraan event balap mingguan.
“Kalau ada sirkuit, tinggal kita kerja sama dengan IMI, dengan event-event mingguan atau bagaimana, supaya mereka lebih leluasa dan aman,” tutupnya.