Insitekaltim,Samarinda – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan peran kebudayaan sebagai kunci membangun citra bangsa dan menjaga kekayaan budaya dari degradasi.
Budaya merupakan harta warisan yang sudah seharusnya dijaga. Melewati rangkaian peristiwa dan waktu, budaya dapat tergerus apabila tidak diinovasikan dan suatu saat akan lenyap dari peradaban. Maka yang ditakutkan adalah bangsa akan kehilangan identitasnya.
Untuk itu, Hetifah menegaskan perlunya peningkatan sumber daya manusia (SDM) guna menjaga citra bangsa tercinta, melalui berbagai cara yang dapat melindungi budaya.
“SDM adalah tentang inovasi dan peradaban, melingkupi perlindungan serta pemanfaatan budaya,” ujarnya dalam acara Seminar Kebudayaan Sosialisasi Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Inovasi Dalam Pemajuan Kebudayaan via zoom, Senin (26/8/2024).
“Kita tidak boleh membiarkan kekayaan budaya kita terdegradasi. Kebudayaan harus terus tumbuh dan dikenal luas,” tegasnya.
Pentingnya sebuah inovasi dalam kebudayaan ini agar tetap relevan di tengah kemajuan zaman. Inovasi ini harus melibatkan generasi muda melalui teknologi dan kreativitas.
Dalam momentum politik menjelang Pilkada 2024, Hetifah berharap kebudayaan akan semakin diutamakan dalam pembangunan bangsa. Terutama dalam menuju Indonesia Emas 2045, melalui peran Presiden RI dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran.
Politikus Golkar itu melanjutkan, kebudayaan berperan penting dalam memperkuat bangsa dari segi ekonomi dan politik, terutama di Kalimantan Timur (Kaltim) yang kaya akan budaya.
“Kebudayaan itu tentang peradaban dan kita harus sosialisasikan pentingnya kebudayaan untuk memperkuat bangsa kita,” ujarnya.
Hetifah bahkan menyebut perlunya pemisahan antara Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan agar fokus pada program-program yang memperkuat kompetensi kebudayaan. Ia menilai saat ini kebudayaan masih kurang mendapat perhatian yang layak dibanding pendidikan.
“Saya setuju ada kementerian kebudayaan yang terpisah dari pendidikan,” kata Hetifah.
Hadirnya Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Provinsi Kaltim, diharapkannya dapat menjadi lembaga akademik yang memperkuat aspek teknologi dalam memajukan kebudayaan.
Ia meminta agar ISBI Kaltim juga menjadi motor penggerak inovasi kebudayaan di Kaltim. Melalui alumni besutan ISBI pula, Hetifah mengharapkan agar mereka membawa inovasi teknologi yang berfokus pada pelestarian kebudayaan.
Hetifah mengajak semua pihak untuk aktif bereksperimen dan menciptakan karya yang menarik, sehingga kebudayaan dapat terus berkembang dan dikenal luas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.
“Kita harus bekerja sama antara pemerintah pusat dan daerah untuk terus mendorong program-program yang memajukan kebudayaan,” pungkas Hetifah.