Insitekaltim,Samarinda – Air adalah sumber kehidupan. Keberadaannya yang melimpah di bumi tidak selalu menjamin akses yang mudah bagi semua orang. Di beberapa wilayah, termasuk Samarinda, tantangan mendapatkan air bersih masih menjadi masalah besar. Air bersih bukan hanya kebutuhan dasar manusia, tetapi juga kunci untuk kesehatan, kebersihan dan kelangsungan hidup yang layak.
Kota-kota besar seperti Samarinda menghadapi berbagai kendala dalam menyediakan air bersih bagi warganya. Pertumbuhan populasi yang pesat, urbanisasi serta perubahan iklim yang tidak menentu memperparah hal ini. Kualitas air yang menurun juga menambah kompleksitas masalah. Tidak hanya itu, infrastruktur yang sudah tua dan rusak seringkali tidak mampu memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat.
Setelah terbengkalai selama 17 tahun, proyek Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Bendang II di Samarinda akhirnya dilanjutkan. Fasilitas ini diharapkan dapat mengolah air dari sumber yang terkontaminasi menjadi air yang layak konsumsi. Berlokasi di Jalan Pusaka, Kelurahan Loa Bahu, Sungai Kunjang, proyek ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, terutama di Kecamatan Samarinda Utara.
Hal ini dikarenakan proyek IPA Bendang II merupakan sambungan jaringan IPA Bendang milik Perumdam Tirta Kencana yang melintasi Jalan Nusyirwan Ismail dan Jalan HM Ardans (ring road) hingga ke wilayah Kelurahan Sempaja Utara.

Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani antara Pemkot Samarinda melalui Perumdam Tirta Kencana dan Bankaltimtara pada Selasa (30/7/2024). Penandatanganan yang berlangsung di Hotel Mercure Samarinda ini menandai dimulainya kembali pembangunan IPA Bendang II. Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa proyek ini adalah inisiatif penting untuk menyelesaikan masalah air bersih yang selama ini dihadapi oleh warga.
“Saya berinisiatif mengambil langkah agar proyek ini dapat diselesaikan. Meski memakan waktu lama karena perbedaan perspektif masing-masing pihak. Kami berhasil mencari jalan tengah,” kata Andi Harun.
Dengan kapasitas pengolahan air mencapai 400 liter per detik, IPA Bendang II diharapkan dapat menyelesaikan sebagian besar masalah akses air bersih di Kota Samarinda. Saat ini, sekitar 23 persen kebutuhan air bersih warga Samarinda belum terpenuhi. Proyek ini, jika berhasil diselesaikan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan masyarakat.
“Ini akan menyelesaikan sebagian besar problem akses air bersih di Kota Samarinda,” ucap pria yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur tiga periode itu.
Pemkot Samarinda dan Perumdam Tirta Kencana, melalui surat No. 586/31-01/II/2024 tertanggal 20 Februari 2024, telah menawarkan pengambilalihan bangunan existing dari vendor sebelumnya. Aset IPA Bendang II yang telah mangkrak sejak 2008 ini akhirnya dapat diambil alih dengan nilai pembelian aset sebesar Rp 267,6 juta.
Dengan dimulainya kembali pembangunan IPA Bendang II, harapan besar untuk akses air bersih yang lebih baik di Samarinda mulai terwujud. Keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memastikan bahwa setiap warga memiliki akses yang layak terhadap air bersih.
Air adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu, keberlanjutan dan ketersediaan air bersih harus menjadi prioritas utama setiap pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Samarinda.
“Kami berharap revitalisasi dan pembangunan IPA Bendang II dapat berjalan lancar sesuai desain dan target pengerjaan,” tandas orang nomor satu di Kota Tepian itu.