Insitekaltim,Samarinda — Peserta Pilkada 2024 di Samarinda kemungkinan akan melawan kotak kosong. Sebuah fenomena dimana hanya ada satu pasangan calon yang bertarung dalam pemilihan. Dalam situasi ini, selain kotak yang berisi nama pasangan calon, terdapat pilihan kotak kosong pada surat suara. Pemilih dapat memilih antara pasangan calon atau kotak kosong.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda, sebagai penyelenggara pilkada, menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk mencegah kotak kosong tersebut. Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat mengungkapkan bahwa pihaknya tetap akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi pasangan calon yang ingin bertanding, dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Firman menjelaskan bahwa ada dua jalur bagi pasangan calon untuk ikut serta dalam pilkada, yaitu melalui partai politik atau jalur independen. Pasangan calon yang maju melalui partai politik harus memenuhi syarat minimal 20 persen kursi DPRD. Sementara itu, calon independen wajib mengumpulkan dukungan berupa minimal 45.332 KTP dari masyarakat.
“Kami membuka ruang bagi siapa pun yang memenuhi syarat untuk ikut serta dalam Pilkada 2024. Namun, kami tidak bisa mengatur dinamika politik yang menyebabkan munculnya kotak kosong,” jelas Firman, Sabtu (20/7/2024).
Menurut Firman, kotak kosong terjadi akibat dinamika politik di suatu daerah. Oleh karena itu, KPU tidak memiliki kewenangan untuk mencegah terjadinya kotak kosong.
“Agar tidak ada calon tunggal, partai politik seharusnya aktif dan berdinamika untuk menghadirkan pasangan calon lain, sehingga masyarakat memiliki pilihan di Pilkada 2024,” tambahnya.
Firman menekankan bahwa tanggung jawab untuk menghadirkan lebih banyak calon ada pada partai politik. Partai politik harus bekerja keras untuk mendorong kader-kader terbaiknya maju dalam pilkada, sehingga demokrasi dapat berjalan lebih baik.
Jika nantinya hanya ada satu pasangan calon yang maju, KPU Samarinda tetap akan melaksanakan pilkada serentak pada 27 November mendatang, sesuai dengan prosedur yang ada.
“Kami tetap melaksanakan pilkada hingga selesai, meski hanya ada satu pasangan calon. Jika kotak kosong menang, nantinya kota akan dipimpin oleh penjabat (Pj) wali kota yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” jelas Firman.
Pilkada Samarinda 2024 diperkirakan akan menarik perhatian banyak pihak. Calon petahana, Andi Harun, kemungkinan besar akan bertarung kembali untuk mempertahankan posisinya. Selain itu, nama Rusmadi Wongso yang dikabarkan pecah kongsi juga disebut-sebut sebagai salah satu penantang kuat. Kehadiran kandidat-kandidat lain juga diharapkan dapat memperkaya pilihan masyarakat dalam menentukan pemimpin mereka.
Potensi kotak kosong ini menjadi tantangan tersendiri bagi demokrasi di Samarinda. Harapannya, partai politik dapat lebih aktif dalam mendorong kader-kader terbaiknya untuk maju, sehingga pilkada bisa berlangsung lebih kompetitif dan demokratis. KPU Samarinda juga terus mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi.