
Insitekaltim,Balikpapan – Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik menyebutkan arus mudik jalur laut di Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan terpantau cukup terkendali. Hal ini diperkirakan karena banyak pemudik lebih memilih jalur darat melalui Kilometer 38 Samboja.
“Secara umum masih terkendali. Mungkin yang mau ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah lewat darat. Jadi tidak melalui penyeberangan,” ujar Akmal pada Minggu, (7/4/2024) di Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan saat meninjau arus mudik.
Arus mudik jalur laut di tahun 2024 cenderung menurun dari jumlah pemudik di tahun 2023. Penurunan tersebut mencapai angka sekitar 50 persen.
Selain melalui Kilometer 38 Samboja dan IKN, penyeberangan ferry kelak kemungkinan akan semakin sepi jika Jembatan Pulau Balang benar-benar bisa dilintasi.
“Bisa jadi museum, makanya nanti kita diskusikan dengan otoritas terkait,” imbuhnya.
Akmal juga menjelaskan, mengenai pelayanan di penyeberangan jalur laut sudah baik meskipun pengunjung tidak seramai tahun kemarin. Kendala yang dialami hanya lamanya waktu tunggu kapal datang dari luar ke pelabuhan.
Harga tiket yang diberikan juga relatif normal dari harga biasanya, sehingga menurutnya semua pelayanan berjalan baik.
“Artinya berlaku hukum ekonomi, kalau demand (pemintaan) terbatas, supply turun, karena harga yang ditetapkan di penyeberangan itu standar berdasarkan SK Gubernur,” tutupnya.