Insitekaltim,Samarinda – Pura merupakan tempat umat Hindu memuja Sang Hyang Widhi beserta perwujudannya atau tempat ibadah Hindu untuk memuja roh suci leluhur.

Tidak hanya umat Hindu, Wakil Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kalimantan Timur (Kaltim) Tuti Ketut Witana menjelaskan, pura dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Namun, Tuti menyampaikan, terdapat berbagai aturan yang harus dipatuhi. Salah satunya, wanita yang sedang haid atau nifas sebaiknya tidak memasuki pura, mengingat kebersihan dan kesucian tempat ibadah sangat dijunjung tinggi.
“Tidak hanya sebagai halangan, namun ini juga demi menjaga kesucian tempat ibadah kami. Setelah melahirkan, wanita baru boleh memasuki pura setelah melewati masa 42 hari,” ungkapnya di Pura Jagat Hita Karana Samarinda, Minggu (10/3/2024).
Selain itu, tata cara berpakaian juga menjadi perhatian penting. Wanita disarankan untuk memakai senteng atau kain yang melambangkan pengikatan pikiran negatif dan menjaga hati. Sementara laki-laki diwajibkan menggunakan udeng atau kain penutup kepala.
“Tata cara berpakaian ini merupakan bagian dari upaya menjaga kesucian dan kebersihan saat memasuki pura,” tambahnya.
Warna busana juga menjadi perhatian, di mana umat Hindu dianjurkan mengenakan pakaian berwarna putih, terutama saat merayakan Hari Suci Nyepi. Hal ini melambangkan kebersihan dan kesucian, serta sebagai wujud penghormatan terhadap perayaan yang sakral.
“Tidak hanya memakai pakaian berwarna putih, namun juga disarankan untuk menghindari pemakaian rok pendek dan pakaian ketat serta tipis,” jelas Tuti Ketut Witana.
Bagi wanita yang berkunjung ke pura, Tuti mengingatkan untuk mengikat rambut agar tidak mengganggu kesucian tempat ibadah.
“Penting bagi kita semua, termasuk masyarakat umum yang berkunjung ke pura, untuk memahami dan menghormati tata cara yang berlaku demi menjaga kesucian dan kebersihan tempat ibadah kami,” pungkasnya.
Terbukanya kunjungan masyarakat umum ke pura menjadi langkah umat Hindu untuk menjunjung tinggi toleransi agar tercipta harmoni kedamaian antarumat beragama.