Insitekaltim,Samarinda – Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tanda-tanda pulih dan pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2023.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Hendik Sudaryanto mengungkapkan bahwa persentase kredit macet (NPL) menurun, penyaluran kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) meningkat dan penggunaan QRIS semakin meluas dengan mencapai 642 ribu orang.
“Pulihnya ekonomi Kaltim didukung oleh pertumbuhan lapangan usaha konstruksi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan berbagai proyek strategis nasional (PSN),” papar Hendik saat memaparkan Outlook Perekonomian Kaltim, di Ruang Maratua Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Rabu (29/11/2023) malam.
Hendik menyoroti sinergi antara Bank Indonesia Perwakilan Kaltim dan pemerintah untuk mempromosikan Kaltim sebagai destinasi investasi hijau bagi negara-negara seperti China, Inggris dan Korea Selatan.
Dalam upaya transformasi ekonomi, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kaltim berkolaborasi untuk mengalihkan fokus dari sektor tambang batu bara ke sektor pariwisata dan UMKM.
Selain itu, mereka juga mendukung pengembangan industri fashion dari produk lokal bersama UMKM.
“Pada triwulan III, peran sektor pertambangan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) menurun menjadi 37%, sementara peran sektor nontambang naik menjadi 63%. Hal ini menjadi indikasi positif bagi ekonomi Kaltim,” ungkap Hendrik.
Sangat diharapkan ke depan, Kaltim mampu terus bertransformasi sehingga tidak lagi hanya bergantung pada sumber daya alam tak terbarukan, tapi mengubahnya menjadi kekuatan ekonomi berbasis sumber daya terbarukan.