Insitekaltim,Bontang – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris soroti serapan anggaran dari awal Oktober lalu yang masih di angka 40 persen. Ia khawatir terjadinya sisa lebih penggunaan anggaran (silpa). Karenanya dia meminta pemkot segera menggenjot serapan anggaran.
“Kami, DPRD Bontang inginnya pada November ini, serapan anggaran sudah mencapai titik 80 persen,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Dengan waktu yang tinggal sebentar lagi, para wakil rakyat meragukan pencapaian kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) bisa tercapai hingga 100 persen.
“Padahal berkaitan dengan hal ini, sebagian sudah banyak yang mempertanyakan sebelum-sebelumnya,” jelasnya.
Wakil rakyat sebenarnya sudah menanyakan kepada beberapa para pejabat Pemkot Bontang, terkait dengan penyebab serapan anggaran yang masih rendah. Hal ini lantaran ada beberapa item pekerjaan yang belum melakukan pembayaran atau pencairan anggaran.
Nantinya, jika serapan ini tidak digenjot maka akan menghasilkan silpa, ditambah lagi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan.
“Jumlah anggarannya pun mencapai Rp2,5 triliun, sementara sisa anggaran saat ini masih Rp1,5 triliun,” ungkapnya.
Angka ini diambil dari 31 OPD, yakni Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan) dan juga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada.
Agus Haris meminta kepada kepala daerah untuk terus menggenjot kinerja OPD dalam penyerapan anggaran.
Beberapa program pun terlaksana di akhir tahun, mulai dari pengadaan motor rukun tetangga (RT), pembagian laptop untuk sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), serta kenaikan insentif ketua RT dan penggiat agama.