
Insitekaltim, Sangatta – Kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba (napza), perkawinan anak, stunting, dan isu pornografi menjadi persoalan serius yang dihadapi oleh remaja masa kini.
Kepala Bidang Keluarga Sejahtera (Kabid KS) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur, Ani Saidah menyoroti pengaruh lingkungan dalam membentuk pola berpikir dan perilaku remaja.
Ani Saidah menjelaskan di Kutai Timur, langkah-langkah konkret telah diambil untuk mengatasi permasalahan remaja ini. Salah satu upaya adalah pendirian Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), yang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti karang taruna, sekolah, dan kampus.
“Kami memiliki program berjenjang, dimulai dari SD Berani, SMP Beraksi, SMA Berkolaborasi, hingga Mahasiswa Bersosialisasi. Ini adalah upaya kami untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik kepada remaja,” ujar Ani Saidah, di ruang kerjanya, Selasa (31/10/2023).
PIK-R adalah wadah kegiatan yang dikelola oleh dan untuk remaja, dan memberikan pelayanan informasi serta konseling tentang kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.
“PIK-R membantu remaja mengembangkan kemampuan, memahami pentingnya hidup sehat, dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Kami ingin remaja aktif, kreatif, dan mampu merencanakan masa depan yang lebih baik,” kata Ani Saidah.
Dalam upaya meningkatkan minat dan partisipasi remaja, DPPKB Kutai Timur menggelar lomba tahunan yang diberi nama “Duta Gendre.” Lomba ini bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bertanggung jawab, semangat, dan fokus pada pembangunan kualitas remaja.
“Kami membutuhkan remaja yang bertanggung jawab dan bersemangat dalam menghadapi tantangan masa depan. Program PIK-R dan kegiatan seperti Duta Gendre adalah langkah konkret dalam mengembangkan potensi remaja Kutai Timur,” pungkasnya.