Insitekaltim,Kukar – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono mengungkapkan kemajuan signifikan dalam penyediaan listrik di wilayahnya.
Menurutnya, saat ini hampir seluruh daerah di Kukar sudah mendapatkan pasokan listrik.
“Kukar sendiri daerah yang belum tersentuh listrik sebenarnya, sekarang hampir tidak ada. Untuk rasio elektrifikasi atau jumlah desa/kelurahan yang belum atau sudah teraliri listrika. Kalau di Kukar tuh sudah semuanya,” ungkap Sunggono di Auditorium Lantai IV Bank Indonesia Kaltim, Jumat (27/10/2023).
Sunggono menjelaskan bahwa saat ini hanya sebagian kecil desa atau kelurahan yang belum mendapatkan akses listrik dan ini terutama terjadi di daerah terpencil dan dusun-dusun yang jauh dari pemukiman utama.
“Kalau ditanya apakah semua masyarakat Kukar sudah menikmati listrik, ada yang belum karena kan mereka yang di daerah terpencil. Ada yang mungkin dusun ada yang RT-nya jauh, nah itu mungkin masih ada yang belum,” tuturnya.
“Tapi secara keseluruhan desa kita sudah selesai teraliri listrik,” sambungnya.
Namun, secara keseluruhan, hampir semua desa di Kukar telah teraliri listrik, hal ini berkat program Terang Kampungku yang dicanangkan oleh Bupati Edi Damansyah.
Ia juga menyoroti bahwa program Terang Kampungku telah berhasil memberikan pasokan listrik kepada 17 desa yang sebelumnya belum tersentuh listrik.
“Karena bupati punya program namanya Terang Kampungku. Kalau di awal pemerintahan beliau masih ada 17 desa yang belum teraliri listrik sekarang sudah punya listrik sendiri-sendiri,” imbuh Sunggono.
Hal ini terutama dilakukan melalui PLTS komunal, sebuah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang digunakan bersama oleh komunitas desa.
“Terutama hampir semua dengan komunal listrik, PLTS komunal namanya,” jelasnya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa yang masih belum teraliri listrik, beberapa desa juga mendapatkan bantuan keuangan khusus dalam program yang disebut BKKD (Bantuan Keuangan Khusus untuk Desa).
Program ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan listrik di desa yang masih belum teraliri.
“Pemenuhan kebutuhan listrik di desa-desa kita, semuanya sudah memiliki. Terakhir kemarin Desa Liang Buaya di Muara Kaman dan kita itu masuk dalam program BKKD,” papar Sunggono.
Meskipun demikian, Sunggono juga mengingatkan bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal mengatasi kemiskinan ekstrem.
Menurut data terakhir, sekitar 11 ribu jiwa di Kukar masih hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
Meskipun begitu, ia menyatakan optimisme bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mencapai target nol kemiskinan ekstrem pada tahun 2024, sesuai dengan arahan presiden.
“Untuk kemiskinan ekstrem itu masih ada di Kukar, kurang lebih terakhir datanya sekitar 11 ribuan jiwa. Tapi kita optimis tahun depan sebagaimana perintah presiden harus nol miskin di 2024,” tandasnya. (Adv)