
Insitekaltim,Sangatta – Anggota Komisi A DPRD Kutim Maswar menyayangkan kecilnya jumlah sampah yang diolah oleh Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Prima Sangatta Eco Waste yang berlokasi di belakang Pasar Induk Sangatta.
Berdasarkan informasi awal TPST ini mampu mengelola 50 ton sampah per hari. Tapi nyatanya sekarang hanya bisa memproduksi 12 ton per hari. Hal ini tentu jauh dari yang diharapkan.
“Kok bisa sedikit pengelolaannya sementara masyarakat kita menghasilkan sampah tiap hari berton-ton,” kata Maswar belum lama ini.
Menurutnya TPST tersebut harus mampu mengelola sesuai dengan target awal, tapi jika dalam perjalanannya ditemukan kendala maka APBD Kutim mampu mengakomodasi perbaikan serta alat yang bisa meningkatkan jumlah pengelolaan sampah.
“Saya rasa APBD bisa membantu TPST itu. Kenapa tidak itu sudah dihibahkan PT KPC ke pemerintah daerah,” terangnya.
Disinggung terkait kebersihan dan keasrian lingkungan di Kota Sangatta, Maswar menanggapi banyak dari warga Kutim yang belum sadar akan pentingnya kebersihan.
Masih ada warga yang membuang sampah di selokan, parit bahkan sungai. Sementara itu belum ada aturan tegas terhadap yang membuang sampah sembarangan.
“Kalau ada aturannya, semua orang pasti taat,” ujarnya.
Membuat regulasi dan menyosialisasikan dampak buruk sampah merupakan tugas dari pemerintah daerah. Maswar berharap Pemkab Kutim kembali mengencarkan sosialisasi serta kegiatan lain yang mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya hidup bersih.
Lanjut, ia pun mengingatkan Pemkab Kutim untuk bisa mengatur jadwal buang sampah serta menyiapkan tong-tong sampah di masing lingkungan RT sehingga masyarakat tidak memilih membuang limbahnya ke parit terdekat.
“Jamnya buang sampah harus diatur lagi sesuai dengan aktivitas masyarakat. Begitu pun dengan sarana tong-tong sampah juga harus dilengkapi,” tandasnya.