
Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya menyebutkan soal kota layak huni, ia lebih percaya pendapat masyarakat.
“Kalau kita kaitkan bahwa apakah Samarinda kota layak huni, saya lebih percaya kepada masyarakat daripada pendapat eksekutif,” tutur Angkasa pada Kamis, (15/6/2023) saat dijumpai awak media di ruang kerjanya.
Seperti diketahui, baru-baru ini Samarinda dinobatkan sebagai kota layak huni di Kalimantan Timur, dimana skornya berhasil melampaui Kota Balikpapan. Namun, dalam mengatasi masalah sampah plastik disampaikan oleh Gubenur Kalimantan Timur bahwa Balikpapan adalah contoh terbaik di Kalimantan Timur.
“Untuk di Kalimantan Timur contoh yang bagus walau belum bagus juga itu Balikpapan. Tepuk tangan untuk Balikpapan,” ujar Isran saat menyampaikan sambutan pada acara Penganugerahan Penghargaan Proper, Adiwiyata dan Kalpataru dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, Kamis, (15/6/2023) di Hotel Mercure.
Senada dengan penyampaian Gubernur Isran Noor, Angkasa mengaku hanya bisa tersenyum bila disebutkan Samarinda sebagai kota paling layak huni di Kaltim.
Pasalnya kata dia, sebagai warga Samarinda banjir masih kerap dirasakan meresahkan dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Di samping itu, Dinas Sosial juga menyampaikan bahwa di kota Samarinda sendiri angka kemiskinan ekstrem masih terbilang cukup tinggi. Untuk itu Angkasa mempertanyakan apakah layak sebuah kota disebut layak huni jika kemiskinan pun masih belum teratasi.
“Darimana Pak layak huninya? Karena hujan saja satu dua jam kami tergenangi air. Hidup dalam kedinginan, sebagian dari aset kami tenggelam dan rusak,” kritik Angkasa.
Menurutnya, banjir menjadi salah satu penyebab kemiskinan di Kota Samarinda sendiri yang disebutkan sebagai kota layak huni.
“Orang yang tadinya mulai kaya, mapan, kena banjir jadi turun lagi asetnya. Tapi andaikata kita tidak pernah mengalami banjir mungkin aset orang itu bertambah. Itu saya kira juga menjadi hal yang harus diperhatikan pemerintah,” sambungnya.
Baginya, layak tidaknya Samarinda menjadi kota layak huni adalah pendapat masyarakat. Alasannya, karena masyarakat yang merasakan kesejahteraan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.