Insitekaltim,Samarinda – Pembangunan di Indonesia harus merata, begitu juga dengan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN), jangan sampai memunculkan kesenjangan antara kawasan IKN dan yang ada di luar.
“Kalau ibu kota pindah di Kaltim, maka kawasan di sana harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan IKN,” tegas Isran melalui edaran pers oleh Pemprov Kaltim, yang diterima narasi.co, Kamis (19/1/2023). seraya menambahkan, perpindahan ibu kota bukan hanya sekadar memindahkan ibu kotanya saja, melainkan harus betul-betul adil dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, hal itu dituturkan Isran saat memenuhi undangan wawancara khusus untuk program acara Indonesia New Chapter, CNN Indonesia yang dipandu presenter kenamaan, Desi Anwar di Studio CNN Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2/2023).
Mantan Bupati Kutai Timur itu juga mengingatkan, agar infrastruktur mulus jangan hanya di IKN dan pinggiran IKN, tapi juga harus meluas dan merata hingga wilayah-wilayah perbatasan dan pedalaman. Termasuk untuk jalan-jalan nasional ke Kabupaten Mahakam Ulu dan perbatasan Kalimantan Utara dari Kabupaten Berau.
Isran pun meyakini, pemerintah pusat sudah mendesain rencana pembangunan ke depan dengan baik, terutama dalam pembangunan infrastruktur. Hal itu sudah mulai terlihat dari meningkatnya alokasi APBN untuk Kaltim pada tahun 2023.
“Tahun ini total Rp67 triliun APBN untuk Kaltim. Biasanya cuma Rp30 triliun,” ungkapnya.
Orang nomor satu Benua Etam itu menyadari, dana sebesar itu pun sebenarnya tidak cukup untuk membangun infrastruktur di Kaltim, jika melihat cakupan wilayah Kaltim yang begitu luas.
Namun setidaknya, lanjut Isran, pembangunan infrastruktur di Kaltim ke depan akan terus membaik dengan kehadiran IKN.
Begitu pula dengan pelibatan sumber daya manusia (SDM) Kaltim untuk IKN. Baik pemerintah pusat maupun daerah saat ini terus melakukan pelatihan dan sertifikasi bagi ribuan pemuda Kaltim agar bisa bersaing memasuki IKN.
Pelatihan dan sertifikasi diantaranya sudah dilakukan oleh Kementerian PUPR, Dinas PUPR Kaltim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Tenaga Kerja.
“Itu juga menjadi perhatian utama kami. Jangan sampai masyarakat Kaltim hanya jadi penonton. Kita siapkan SDM-nya, salah satunya dengan Beasiswa Kaltim Tuntas,” pungkasnya.