
Insitekaltim, Sangatta – Keberadaan Pasar Tumpah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di keluhkan pedagang Pasar Induk Sangatta yang kian hari mengalami penurunan omset.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim M Zaini menerangkan yang menjadi momok tidak lain adalah pedagang ayam potong di Gang Dayung Sangatta Utara.
Pedagang ini menetapkan harga jual ayam potong jauh di bawah harga jual pasar yang membuat pembeli lebih tertarik pada harga murah tersebut.
Ini menjadi keluhan pedagang ayam potong yang berjualan dalam Pasar Induk, tidak hanya pendapatan yang berkurang namun juga kehilangan pelanggannya.
“Agen ini memang tidak bisa kita kendalikan. Kita juga tidak bisa melarang orang berusaha dan itu dilindungi. Kalau dia melanggar aturan ya ditegur dong. Jika dia berjualan di atas parit atau trotoar itu tugasnya Satpol-PP,” jelasnya.
Tidak hanya Satpol PP, jika aktivitas dagang tersebut menganggu stabilitas jalan maka penertibannya adalah tugas Dinas Perhubungan (Dishub). Sementara itu pihaknya (Disperindag) hanya bertugas mengatur pedagang yang ada di dalam pasar.
“Saya sudah melakukan penertiban pasar tumpah dengan bersinergi pihak kepolisian dan TNI. Memang sempat ditutup usahanya, tapi dua minggu kemudian menjamur lagi.
Karena itu saya mencoba komunikasi dengan asosiasi pasar setidaknya untuk musyawarah dengan para pedagang tumpah ini terkait harga kalau memang selisih ya jangan jauh-jauh sekali,” jelasnya.
Namun usulan tersebut juga tidak mempan, oleh karena itu perlu kerja sama SKPD terkait, baik Disperindag, Satpol PP dan Dishub dalam penanganan Pasar Tumpah.
“Semua harus bersinergi, jangan satu SKPD saja tidak akan bisa maksimal untuk penanganan Pasar Tumpah,” jelasnya.