Insitekaltim, Samarinda – Siapa sangka stadion terbesar nan megah di Kalimantan Timur menjadi terbengkalai dan tak terawat setelah digunakan untuk menyambut pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2008 lalu.
Stadion Utama Kaltim atau sering disebut Stadion Utama Palaran itu dibangun tahun 2006, saat itu pemerintah harus menghabiskan uang Rp 3 triliun untuk membangunnya. Kini bangunan bertaraf internasional yang berkapasitas 67.075 penonton dengan luas 88 hektare tersebut terlihat banyak yang retak dan lantainya ambruk.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, hampir semua fasilitas infrastruktur olahraga se-Indonesia di Stadion Palaran terbengkalai usai event PON.
“Termasuk di Kaltim, Palembang dan Pekanbaru. Nah, nggak tau kalau yang di Jawa Barat dan Papua nantinya. Tapi saya kira begitulah, karena kita tidak mengantisipasi untuk memanfaatkan serta mengelola infrastruktur olahraga setelah event PON selesai,” ucapnya.
Pria kelahiran Sangkulirang Kutim itu menjalaskan, sebelum dan sesudah dirinya memimpin Kaltim, anggaran untuk perawatan stadion itu memang tidak dianggarkan.
“Sebelum saya juga tidak ada. Jangan sampai menganggarkan jika tidak ada celah aturan yang memberikan peluang untuk anggaran itu,” jelasnya ketika ditanya wartawan di Aula Wira Yudha Korem 091/ASN pada Kamis (17/3/2022).
Namun Isran akan tetap mencari jalan keluar untuk persoalan ini. Kemungkinan melakukan kerja sama dengan masyarakat atau pihak-pihak lainnya.
“Nggak apa-apa nanti kita carikan jalan keluarnya, entah bekerja sama dengan pihak lain atau bagaimana. Itu saja sudah ada yang bermohon, pihak TNI minta agar stadion itu dijadikan sebagai tempat latihan bola dan sejumlah olahraga lainnya,” bebernya.