
Reporter: Iren – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Komisi III DPRD Kota Bontang melakukan kunjungan kerja ke wilayah rawan banjir di Kelurahan Api-api Bontang Utara pada Rabu (16/3/2022).
Kunjungan tersebut mengingat banyaknya keluhan masyarakat yang kerap kali merasakan banjir air kiriman maupun akibat hujan deras.
Dari pantauan Insitekaltim, terlihat ada beberapa rumah warga di RT 08 Kelurahan Api-api telah ditinggalkan penghuninya akibat banjir.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina mengatakan, terdapat beberapa poin yang harus disikapi dalam persoalan penanganan banjir, baik itu turap sungai, normalisasi sungai maupun pembuatan dan perbaikan drainase.
Meski begitu dirinya menyadari betul kondisi keuangan daerah yang minim, bahkan dalam penangan banjir pemerintah hanya mampu mengkuncurkan 3,54 persen dari APBD 2022 atau senilai Rp 42 miliar.
“3,5 persen itu sangat kecil seharusnya 10 persen atau senilai Rp 126 miliar untuk penanganan banjir,” kata Amir.
Mengingat porsi penanganan banjir yang disediakan kecil, Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal mengajak pemerintah kota untuk bersinergi dengan pihak legislatif dalam meminta anggaran provinsi maupun pusat untuk memperbaiki infrastruktur penangan banjir.
“Jangan bergerak sendiri, harus bersinergi dengan kami biar pemerintah provinsi maupun pusat tau bahwa Bontang ini ada keseriusan,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan berdasarkan pengalaman, beberapa aspirasinya direalisasikan menggunakan anggaran pusat, seperti program Kotaku di kampung Selambai dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Memang sempat ditolak pemerintah kota, tapi atas desakan saya kita sama-sama ke pusat. Nah begitu juga untuk penanganan banjir kita harus bersinergi agar pusat dan provinsi merespon,” tutupnya.