Insitekaltim, Bontang – Tiga kecamatan di Kota Bontang memiliki potensi untuk mengawali program pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) seperti Berbas Pantai mewakili Bontang Selatan, Kampung Selambai mewakili Bontang Utara dan Kanaan mewakili Bontang Barat.

Kehidupan Kota Bontang saat ini masih bergantung pada sektor minyak bumi dan gas (migas) serta tambang. Dimana migas dan tambang masih merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan akan habis pada waktunya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tengah merencanakan pengembangan parekraf pasca migas dan tambang.
“Ini harus kita persiapkan sebagai modal besar untuk menghadapi pasca migas dan tambang,” ungkap Sekretaris Eksekutif Forum Parekraf Kota Bontang Eko Satriya kepada Insitekaltim.com usai RDP dengan Komisi II DPRD Kota Bontang di Sekretariat DPRD Kota Bontang, Kamis (2/9/2021).
Selain itu, berdasarkan hasil RDP yang telah dilaksanakan, parekraf di Kota Bontang telah mendapat jaminan bantuan dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan PT Badak LNG.
Sebagai langkah awal, Forum Parekraf sudah menyiapkan perwakilan daerah yang memiliki potensi dari tiga kecamatan di Kota Bontang.
“Kalau Bontang Utara diwakili Kelurahan Loktuan, Bontang Selatan diwakili oleh Kelurahan Berbas Pantai dan Bontang Barat diwakili oleh Kelurahan Kanaan,” tandasnya.
Kampung Selambai menjadi ikon pariwisata di Kelurahan Loktuan, Bontang Utara. Sedangkan Mangrove dan pujasera di Berbas Pantai menjadi ikon khusus di Bontang Selatan.
Lalu Rumah Adat Tongkonan akan dijadikan pujasera yang menjadi potensi ekraf di Bontang Barat.
“Aspirasi dari masyarakat setempat, Rumah Adat Tongkonan tidak ada penerangan, sehingga malamnya gelap. Jadi nanti akan ditambah lampu kemudian dijadikan pujasera agar banyak pengunjungnya,” pungkasnya.