
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Kondisi pengemis di simpang jalan wilayah Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), hingga saat ini sudah sangat berkurang dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sejak beberapa tahun lalu, banyak kelompok pengemis yang beroperasi di sejumlah simpang jalan Kota Sangatta. Sebagian dari mereka bahkan cenderung memaksa saat meminta.
“Beberapa tahun yang lalu di simpang jalan Kota Sangatta itu ramai. Bahkan bagi kendaraan yang tidak memberi maka kendaraannya akan digores,” jelas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Didi Herdiansyah saat ditemui oleh media Insitekaltim.com di ruangannya, Kantor Satpol PP, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Kamis (20/5/2021)
Ia dan timnya hanya akan merazia pengemis yang sekiranya mengganggu ketertiban di jalan umum. Anak-anak punk yang berkelompok dan meminta uang adalah salah satu contohnya.
Dimana kebanyakan uang hasil meminta tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
“Seperti anak-anak punk dengan rambut yang diwarnai yang mengemis lalu uangnya digunakan untuk membeli minuman keras dan sejenisnya,” ucap Didi.
Selain itu, tahun lalu timnya juga merazia pengemis yang dari luar daerah Kutim. Jika mendapati hal seperti itu, maka pengemis tersebut akan diantarkan menuju terminal.
“Kemudian kami beri sedikit uang saku untuk biaya transport dan makan selama perjalanan ke daerah asalnya,” pungkas Didi.
Sedangkan saat ini, pengemis yang masih beroperasi di simpang jalan Kota Sangatta merupakan warga lokal yang tidak memiliki kemampuan untuk bekerja baik secara fisik maupun mental. Sehingga, tim Satpol PP tidak merazia karena dinilai masih wajar serta tidak mengganggu lalu lintas.
“Sekarang sisa satu atau dua orang saja di beberapa simpang jalan dan kondisinya tidak memungkinkan untuk bekerja,” tutup Didi.