Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Tim Penyelamat Gabungan menghentikan operasi pencarian anak yang diterkam buaya setelah tujuh hari dilakukan di Desa Sepaso Timur Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Penghentian dilakukan setelah tim sepakat untuk tidak lagi meneruskan pencarian secara resmi. Namun, pengawasan tetap terus dilakukan melalui penyusuran tempat kejadian dari masyarakat dan relawan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kutim Awang Nanta mengatakan bahwa timnya harus mengevaluasi proses pencarian sesuai dengan protokol tetap.
“Sesuai dengan protap tujuh hari itu kita harus evaluasi. Jadi kita sepakat dengan tim yang terdiri dari Koramil Bengalon, Pos Lanal Muara Bengalon, Polair Muara Bengalon, kemudian Pemerintah Kecamatan, Damkar, dan BPBD bahwa secara teknis resmi dihentikan,” terangnya saat ditemui di Kantor BPBD Kutim Kamis (21/1/2021) siang.
Kendati demikian Awang menegaskan pihaknya akan selalu siap membantu apabila masyarakat dan relawan membutuhkan bantuan.
“Kita hentikan, tapi proses yang lain itu tetap ada. Seperti pencarian yang dilakukan oleh relawan. Tapi kami pun terus memantau, saling membuka komunikasi dengan tim sebelumnya seperti Polsek dan Koramil. Apabila nanti sewaktu-waktu mereka butuh, kita siap turun,” ujarnya.
Di luar daripada penghentian, proses pencarian tak serta merta terhenti. Tetap ada pengawasan dari masyarakat sekitar yang melakukan penyusuran.
“Memang masyarakat sekitar juga merasa terpanggil untuk membantu pencarian dan secara tidak langsung kami juga memonitor perkembangan, tapi tidak langsung di lapangan,” jelas Awang.
Dia menambahkan bahwa secara tim teknis memang dibubarkan, tetapi posko tetap ada dan diambil-alih oleh Kepala Desa Sepaso Timur.
“Selain itu pihak kecamatan dan Koramil juga ikut memantau. Ya mudah-mudahan 10 sampai 14 hari ini ditemukan,” harapnya.
Dikatakan Awang, pihak keluarga sudah diberikan penjelasan dan melakukan pertimbangan terhadap tim pencari untuk menentukan apakah perlu tambahan waktu pencarian atau tidak.
“Dari orang tua korban sebenarnya sudah ikhlas, tapi ya pengen meminta bantuan lagi. Makanya kita hentikan, tapi proses yang lain itu tetap ada,” pungkasnya.