
Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Angggota Komisi I DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang menyesalkan masih adanya warga yang memperdagangkan satwa dilindungi seperti penyu. Lebih menyedihkan saat penyu-penyu itu ditangkap dan justru dibunuh, bukan dijaga kelestarian ekosistemnya.
“Untuk masyarakat janganlah dirusak ekosistem kita. Karena kalau ekosistem rusak, apa lagi yang mau kita andalkan. Sebaliknya, kalau ekosistem itu terjaga, kita juga pasti diuntungkan,” tegas BW sapaan akrabnya saat ditemui di DPRD Bontang, Senin (31/08/2020).
Terjaganya habitat itu juga akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Taman.
“Saya berharap agar masyarakat lebih memiliki kesadaran untuk tidak melakukan hal-hal yang merusak ekosistem lingkungan alam. Apalagi terhadap habitat seperti penyu.
Masyarakat harus saling menjaga. Kita kata BW, harus tanam dari sekarang yang positif.
“Saya yakin pasti akan memberikan yang lebih positif ke depannya. Apalagi 70 persen wilayah Bontang adalah laut dan masyarakat kebanyakan bergantung pada laut,” imbuhnya.
Selanjutnya, BW berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan masyarakat, terutama lebih mementingkan pada sektor kemaritiman sehingga bisa membantu dan menghasilkan ekonomi masyarakat yang mandiri, kreatif serta inovatif.
“Saya harap pemerintah lebih memberikan perhatian khusus untuk ekonomi kerakyatan berbasis pada pesisir. Saya harap, wali kota terpilih fokus pada sektor kemaritiman. Itu yang bisa menjadi tumpuan utama, karena akan bisa melahirkan kepariwisataan, ekonomi kreatif masyarakat dan pasti akan memunculkan dampak yang lebih baik,” pesannya mengakhiri sesi wawancara bersama Insitekaltim.