Insitekaltim, Samarinda – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2024 mencapai 3.152.256 jiwa, dari jumlah penduduk saat ini 4,05 juta jiwa.
“Berarti 80,63 persen dari total penduduk Kaltim sudah mengakses internet, dan ini angka di atas rata-rata nasional 79,50 persen,” tuturnya saat meresmikan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kabupaten Kota di Ballroom Crystal Hotel Mercure Samarinda, Kamis (14/11/2024).
Sekda Sri Wahyuni mengapresiasi peresmian TTIS kabupaten dan kota sebagai hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kaltim, BSSN dan kabupaten/kota di Kaltim.
Menurutnya, di era digital saat ini kebutuhan tidak hanya bisa menggunakan fasilitas dan teknologi digital, tetapi ada resiko dan konsekuensi yang mengikuti terhadap penggunaan digital.
“Bagaimana keamanan siber. Keamanan data dan sistem sangat penting,” jelas Sekda Sri Wahyuni.
Diharapkan diresmikannya TTIS kabupaten dan kota menjadi ini langkah strategis untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman di Kaltim.
Untuk regional Kalimantan, Kaltim menempati peringkat kedua setelah Provinsi Kalimantan Tengah 82,40 persen.
“Jadi Kaltim menyumbang 1,42 persen dari tingkat penetrasi internet nasional,” sebutnya.
Berdasarkan survei individu yang dilakukan APJII, maka mayoritas masyarakat Kaltim menggunakan mobile data dari operator seluler 71,43 persen sebagai metode koneksi internet.
“Penggunaan Wifi di rumah 26,79 persen dan Wifi di kantor, sekolah atau kampus 1,79 persen,” rincinya.
Terhadap adopsi internet, survei juga mengungkapkan kasus-kasus penipuan online 59,82 persen, pencurian data pribadi 33,04 persen, dan perangkat yang terkena virus 21,43 persen.
Sebanyak 18,75 persen responden mengaku tidak mengetahui risiko keamanan yang dihadapi.
“Ini menjadi tugas TTIS untuk mengawal serta memberikan edukasi masyarakat terkait risiko keamanan data dan sistem yang kita miliki, ketika menjadi pengguna internet,” pesan Sri Wahyuni.
Ikut mendampingi meresmikan, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pembangunan Manusia, Badan Siber dan Sandi Negara Dr Sulistyo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Muhammad Faisal, dan Wakil Bupati Kutai Barat Edyanto Arkan.
Seiras dengan itu, Kepala Diskominfo Kaltim HM Faisal juga menjelaskan peresmian TTIS kabupaten dan kota merupakan salah satu upaya untuk menghadapi serangan siber yang terus terjadi hingga saat ini.
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dari ancaman siber dan peningkatan pengetahuan dalam penanganan insiden keamanan siber.
“Membentuk tim penanganan insiden siber yang efektif,” ujarnya.
Juga, optimalisasi peran pejabat serta petugas persandian dan keamanan informasi dalam melindungi data-data penting yang menjadi tanggung jawab pemerintah.