Insitekaltim,Samarinda – Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di Samarinda, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Samarinda mengukuhkan 60 mahasiswa dari empat perguruan tinggi sebagai Remaja Peduli Stunting.
Empat perguruan tinggi yang terlibat dalam program ini adalah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda dan Universitas Mulawarman.
Ke-60 remaja ini dikukuhkan oleh Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso didampingi Kepala DP2KB Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun.
I Gusti Ayu Sulistiani menyebutkan mahasiswa yang terpilih dalam program ini menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi terhadap upaya pemerintah kota dalam menurunkan angka stunting.
“Mereka berperan mendukung dan membantu kader-kader kita dalam pendataan serta mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu,” ujarnya dalam acara Festival Bangga Kencana Ke-2 di Halaman Gor Segiri Samarinda, Kamis (4/7/2024).
Ayu sapaan akrabnya ini berharap dalam misi jangka pendek, para mahasiswa ini dapat segera membantu meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat ke posyandu.
Melakukan pemeriksaan rutin di posyandu sangat diperlukan guna mendeteksi dini status gizi bayi/balita, status kesehatan calon pengantin, ibu hamil dan ibu-ibu menyusui, sehingga tidak lagi terjadi penambahan kasus baru stunting di Samarinda.
“Harapan kita adalah supaya tingkat kunjungan ke posyandu naik dengan dukungan tenaga dari para mahasiswa ini,” ujarnya.
Para Remaja Peduli Stunting ini akan terjun ke lapangan mendampingi kader-kader dalam mendata dan menemukan keluarga atau anak-anak dengan risiko stunting.
Mereka juga akan mendorong orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu, guna memastikan pemerataan pelayanan bagi bayi dan balita di seluruh Samarinda.
Program ini diharapkan dapat berlanjut dan menyasar seluruh wilayah Samarinda, sehingga seluruh keluarga yang memiliki bayi/balita bisa mendapatkan pelayanan yang memadai di posyandu.
Dengan adanya program Remaja Peduli Stunting ini, diharapkan angka stunting di Samarinda dapat terus menurun, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.