Insitekaltim, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji meresmikan secara langsung pengoperasian Yello Hotel Samarinda, Sabtu, 21 Juni 2025. Hotel yang berlokasi strategis di Jalan KH Khalid No. 1 Pasar Pagi, jantung Kota Tepian ini menjadi angin segar dalam pengembangan sektor perhotelan dan pariwisata di Samarinda.

Seno Aji yang hadir bersama sang istri, Wahyu Hernaningsih Seno, menyampaikan bahwa Yello Hotel diharapkan menjadi lebih dari sekadar tempat menginap, melainkan menjadi ruang kolaborasi antara industri jasa, pariwisata, dan pelaku ekonomi kreatif di Kalimantan Timur.
“Kami berharap hotel ini bukan hanya menambah pilihan akomodasi berkualitas bagi masyarakat dan wisatawan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan sektor jasa dan pariwisata yang terus tumbuh di Kaltim,” ucap Seno Aji di hadapan para tamu undangan.
Ia melihat kehadiran Yello Hotel, dengan konsep urban, kreatif, dan dinamis, sejalan dengan selera generasi muda yang terus berubah dan mendambakan ruang-ruang yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Yello Hotel sendiri dikenal sebagai salah satu brand dari The Ascott Limited yang menyasar segmen milenial dengan desain penuh warna dan atmosfir musik yang menyegarkan.
“Kami menyambut baik konsep kreatif dan urban yang dihadirkan Yello Hotel. Ini selaras dengan selera generasi muda dan dunia industri kreatif,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menegaskan pentingnya sektor perhotelan sebagai bagian integral dari ekosistem ekonomi nonmigas yang sedang didorong Pemprov Kaltim. Hal ini mencakup penciptaan lapangan kerja baru, dukungan terhadap UMKM, hingga promosi budaya lokal.
“Sektor ini punya dampak luas. Kita bicara tentang lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, peningkatan pendapatan daerah, dan yang tidak kalah penting, penguatan citra kota,” jelasnya.
Seno Aji juga mendorong agar Yello Hotel aktif berkolaborasi dengan para pelaku seni, desain, kuliner, dan budaya di Samarinda agar menjadi ruang ekspresi kreatif yang membuka panggung bagi talenta lokal.
“Kita ingin hotel ini bukan hanya jadi rumah kedua bagi wisatawan, tapi juga ruang tampil bagi insan kreatif Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Menurutnya, semangat ini sejalan dengan visi Kaltim sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan sektor kreatif tercepat di luar Pulau Jawa. Kehadiran Yello Hotel menjadi langkah nyata dalam membangun platform bersama antara swasta dan komunitas kreatif.
Director of Operations Excellence The Ascott Limited Indonesia, Reza Dranie, mengapresiasi dukungan pemerintah daerah atas kehadiran Yello Hotel pertama di Pulau Kalimantan. Ia menyebut Yello sebagai brand yang banyak digemari anak muda karena desain interiornya yang berani, warna kuning yang mencolok, hingga atmosfer musik yang khas.
“Yello Hotel menjadi pilihan baru dan terbaik bagi wisatawan di Samarinda. Kami percaya, konsep urban kreatif ini akan menjawab kebutuhan generasi sekarang,” kata Reza.
Hotel ini juga menjadi proyek percontohan di Kaltim dalam mengusung konsep integratif antara akomodasi dan budaya urban. Dengan berbagai fasilitas modern, ruang komunitas, dan potensi kolaborasi lintas sektor, Yello Hotel siap bersaing dalam industri perhotelan yang semakin dinamis.
Dalam acara grand opening tersebut, turut hadir Owner Yello Hotel Samarinda, Noorhan Mulkan Djaja dan istri Cecilia Kusno Kwee, Manager Agung Santoso, Ketua PHRI Kaltim, serta sejumlah pimpinan hotel dan pelaku usaha jasa lainnya. Acara berlangsung meriah, menampilkan unsur seni lokal dan disambut hangat oleh para tamu undangan.
Seno Aji mengapresiasi partisipasi berbagai pihak dalam menghadirkan energi baru bagi wajah Samarinda. Ia menyebut kehadiran Yello Hotel dapat memicu transformasi visual kota yang lebih modern, ramah generasi muda, sekaligus terbuka terhadap potensi lokal.
“Hotel seperti ini akan mendorong wajah kota yang lebih modern, dinamis, dan terbuka. Kita butuh tempat-tempat seperti ini yang bisa menyatu dengan energi kreatif lokal,” ujar Wagub.
Menutup sambutannya, Seno Aji kembali menekankan komitmen Pemprov Kaltim untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor nonmigas seperti pariwisata, perhotelan, dan ekonomi kreatif. Ia juga berharap agar kolaborasi antara swasta, pemerintah, dan komunitas terus diperkuat ke depan.
“Pemprov Kaltim berkomitmen menghadirkan motor ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan. Mari kita dorong bersama agar Samarinda jadi kota yang nyaman, kreatif, dan membanggakan,” tutupnya.(Adv/DiskominfoKaltim)
Editor: Sukri