Insitekaltim,Samarinda – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly menegaskan pemasyarakatan merupakan tujuan dari pidana penjara untuk memulihkan kembali kesatuan hubungan kehidupan dan penghidupan yang terjalin antara individu terpidana dan masyarakat atau lebih dikenal dengan reintegrasi sosial.
“Jangan sekali-kali kita meninggalkan sejarah (Jasmerah), sebab pemasyarakatan muncul dengan tujuan untuk melakukan pembinaan dan pembimbingan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar bertobat dan mendidik sehingga dapat menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat nantinya,” kata Yasonna.
Sebagai informasi, Yasonna berkesempatan menjadi Inspektur Upacara Puncak Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-59 di halaman Kementerian Hukum dan HAM RI, Selasa (2/5/2023).
Orang nomor satu di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM itu pun mengapresiasi seluruh pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, sektor swasta, serta civil society organization yang telah membantu dan bekerja sama dalam mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi pemasyarakatan.
“Terlaksananya kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari sinergitas dan kolaborasi dari seluruh elemen yang ada di masyarakat dalam mewujudkan tujuan pemasyarakatan di Kementerian Hukum dan HAM.” sebutnya.
Yasonna menambahkan, sebenarnya tidak akan ada pemasyarakatan jika tidak ada Lima Beringin Pengayoman karena lambang Lima Beringin Pengayoman dan pemasyarakatan mempunyai hubungan yang sangat berkaitan antara satu sama lain.
“Keduanya saling menguatkan dan menyempurnakan agar makna kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terealisasikan, sehingga makna dari kalimat tersebut bukan hanya menjadi cakrawala namun menjadi sebuah titik tuju dari bangsa ini,” tegasnya.
Yasonna mengintruksikan kepada seluruh jajaran agar mulai kembali fokus dalam bekerja dan membangun komitmen bersama untuk memberikan pengabdian yang terbaik di Kementerian Hukum dan HAM sehingga menjadi institusi yang semakin dipercaya dan dicintai oleh masyarakat dengan menjadi ASN yang tulus dan ikhlas mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia.
Upacara juga dimeriahkan oleh penampilan dari WBP dan Taruna dari Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip). Kemudian ditutup dengan halalbihalal yang dirangkai dengan pemotongan tumpeng bersama yang dipimpin Yasonna didampingi Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.
Kegiatan diikuti oleh seluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM baik secara langsung maupun virtual, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kaltim Sofyan, Kepala Divisi Administrasi Itun Wardatul Hamro, Kepala Divisi Pemasyarakatan Jumadi, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Dulyono dan seluruh pejabat struktural serta Ka-UPT di jajaran pemasyarakatan yang ada di Kota Samarinda dan Tenggarong.