Insitekaltim, Samarinda – Ribuan warga Samarinda dan tamu dari berbagai daerah larut dalam semarak budaya pada pembukaan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025, Jumat 25 Juli 2025, yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Kirab budaya yang menjadi pembuka festival menghadirkan delegasi dari lima negara dan puluhan komunitas seni lokal dari seluruh penjuru nusantara.
Kirab dimulai dari Taman Samarendah, menyusuri Jalan Awang Long, Jalan Jenderal Sudirman, dan berakhir di halaman belakang Kantor Gubernur Kaltim. Lebih dari 400 peserta tampil dengan busana tradisional, tarian khas daerah, serta atraksi yang memikat ribuan pasang mata di sepanjang rute kirab.
Sorak sorai menggema saat Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji melakukan aksi mengejutkan dengan naik ke atas kepala Reog Ponorogo dalam pertunjukan singo barong yang digotong oleh seniman warok. Momen tersebut sontak memicu antusiasme penonton dan menjadi salah satu sorotan utama dalam kirab pembukaan.
“Ini bukan hanya pertunjukan budaya biasa. Kita menyaksikan langsung bagaimana keberagaman bisa disatukan dalam satu semangat. Kehadiran lima negara sahabat di festival ini memperkaya budaya kita. Ini bukti nyata dari semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Seno Aji kepada awak media.
Lima negara yang berpartisipasi adalah Rusia, Korea Selatan, Polandia, India, dan Rumania. Masing-masing menghadirkan tarian dan musik khas yang menjadi ciri budaya mereka.
Mereka tampil beriringan dengan kelompok lokal seperti Reog Ikapakarti Samarinda, Komunitas Barongsai Samarinda, dan berbagai paguyuban daerah seperti KKSS, Ikapakarti, Bubuhan Banjar, hingga Warga Sunda Samarinda.
Seno Aji menyebut EBIFF bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga strategi diplomasi kultural yang memperkuat posisi Kalimantan Timur dalam percaturan global.
“Dulu orang luar belum tahu di mana Kaltim. Sekarang, mereka datang sendiri, ingin mengenal siapa kita, Dayak, Kutai, Banjar. Dan mereka ikut menari bersama,” katanya.
Rangkaian EBIFF 2025 akan berlangsung hingga 29 Juli, dengan total delapan lokasi kegiatan. Stadion Gelora Kadrie Oening menjadi lokasi pembukaan dan penutupan, sementara Temindung Creative Hub dan beberapa sekolah negeri di Samarinda menjadi titik kunjungan budaya para delegasi asing.
Tak hanya itu, kegiatan juga mencakup pameran UMKM dan ekonomi kreatif pada 27–28 Juli di Temindung, serta kunjungan simbolik ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Pantai Watu di Balikpapan.
EBIFF tahun ini menargetkan lebih dari 10 ribu pengunjung. Festival ini diharapkan mampu menjadi agenda tahunan bertaraf internasional dan menjadi wajah diplomasi budaya Kalimantan Timur ke mata dunia.
“EBIFF bukan hanya milik Kaltim, tapi milik Indonesia dan dunia,” tutup Seno Aji. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri