
Insitekaltim, Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Arif Kurniawan mengungkapkan bahwa persoalan infrastruktur dasar masih menjadi keluhan terbesar masyarakat Kecamatan Sungai Kunjang dalam reses daerah pemilihan (dapil) April lalu.
Masalah tersebut terutama terkait jalan lingkungan, parit, serta layanan air bersih yang semakin tertekan seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Arif menyebut banyak warga mengusulkan perbaikan jalan gang yang belum tersentuh semenisasi, termasuk pembangunan parit di sejumlah titik yang hingga kini belum terealisasi.
“Yang paling umum itu jalan semenisasi dan parit. Banyak parit belum ada, makanya banjir di beberapa lokasi,” ujar Arif, Rabu, 10 Desember 2025.
Selain itu, keluhan mengenai layanan air bersih juga mendominasi aspirasi masyarakat. Debit air dari PDAM disebut menurun karena pertumbuhan permukiman yang pesat, sehingga aliran ke rumah warga semakin tidak stabil.
“Ketika pemukimannya sedikit, air masih lancar. Tapi setelah padat, debitnya berkurang. Warga usulkan pipa sekunder,” jelasnya.
Warga juga menyampaikan kebutuhan tambahan penerangan jalan, terutama di akses menuju rumah ibadah dan titik-titik rawan kriminalitas.
Arif menegaskan bahwa seluruh aspirasi telah didokumentasikan secara resmi melalui absensi, foto, dan catatan usulan untuk kemudian disampaikan kepada pimpinan DPRD sebagai bahan penyusunan anggaran tahun berikutnya.
Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dasar masyarakat, khususnya infrastruktur lingkungan dan jaringan air bersih.
“Pemkot harus jeli melihat kebutuhan dasar warga. Masih banyak daerah yang belum terlayani air bersih, padahal targetnya seratus persen,” tegasnya.

