Insitekaltim, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menegaskan bahwa penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus menjadi budaya bersama yang dijalankan oleh seluruh elemen masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan dalam membangun sistem kerja yang aman dan produktif tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti peran penting Indonesia di tingkat internasional dalam memperkuat komitmen terhadap pekerjaan yang layak dan berkeadilan sosial.
“Kita berharap di tingkat internasional, Indonesia membuat komitmen yang sangat kuat untuk mewujudkan pekerjaan yang layak dan memainkan peranan penting,” ujar Seno kepada awak media.
Seno menambahkan bahwa upaya mewujudkan budaya K3 harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari dunia industri hingga lingkungan masyarakat. Menurutnya, kesadaran dan kebiasaan menerapkan K3 dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat keselamatan kerja secara berkelanjutan.
“Kami juga ingin para regulator, para pengusaha, para pekerja, dan seluruh masyarakat bersama-sama mewujudkan agar program K3 ini bisa dilakukan mulai dari yang terkecil yang nantinya akan menjadi kebiasaan saat para tenaga kerja tersebut kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, Seno menyoroti munculnya tantangan baru di dunia ketenagakerjaan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dan transformasi menuju industri hijau. Ia menilai, adaptasi terhadap perubahan tersebut harus disertai dengan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi risiko keselamatan kerja.
“Kita tidak boleh lengah dengan tantangan baru yang ada di era digital saat ini atau dengan kita sebut dengan industri hijau. Transformasi industri menuju teknologi otomatisasi dan energi bersih harus tetap disertai dengan kewaspadaan dan adaptasi regulasi K3,” tegasnya.
Menurutnya, Kaltim yang kini menjadi pusat pertumbuhan industri dan investasi nasional, terutama dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), harus menjadi contoh dalam penerapan standar K3 yang modern dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang ketenagakerjaan dan keselamatan kerja. Dengan begitu, Kaltim tidak hanya dikenal sebagai daerah yang menarik bagi investor, tetapi juga sebagai wilayah yang menjunjung tinggi keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja.
“Pemerintah Provinsi akan terus mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang ini agar Kalimantan Timur tetap menjadi daerah yang ramah investasi namun tetap menomorsatukan ketenagakerjaan dan keselamatan kerja,” pungkasnya.
Seno berharap kesadaran terhadap pentingnya K3 tidak berhenti di lingkungan kerja saja, tetapi juga menjadi nilai yang dibawa oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penerapan K3 dapat benar-benar menjadi budaya yang melekat di masyarakat Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat daya saing daerah dalam menghadapi era industri modern dan ekonomi hijau.

