Insitekaltim,Samarinda – Tengah viral di media sosial terkait Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah. Di mana para karyawan swasta akan dipotong gajinya 2,5 persen dan pemilik usaha 0,5 persen guna mendapatkan rumah kelak.
Keputusan ini menuai tanggapan miring warganet. Tak sedikit yang melontarkan komentar pedas terhadap pemerintah. Dilansir berdasarkan akun Instagram bernama risacomic yang diunggah 28 Mei 2024 lalu, memposting sebuah komik berwarna sederhana yang mengilustrasikan Tapera.
Postingan tersebut mendapat beragam komentar, seperti akun Instagram bernama riduanadoro yang menyampaikan bahwa singkatan dari Tapera bukanlah yang dikenal seperti saat ini, melainkan pelesetan dari kata Tambah Pengeluaran Rakyat.
Ada juga akun Instagram bernama vegasteria yang melontarkan komentar pasrah seolah akan meninggalkan bumi nusantara tercinta sambil memberikan tepuk tangan menggunakan emot yang berbunyi “gaji sudah sedikit banyak potongannya, terima kasih Indonesia saatnya minggat.”
Beberapa komentar serupa yang memberikan tanggapannya seolah telah memprediksi masa depan bahwa jajaran Tapera akan terseret masalah hukum seperti komentar berikut, “10 tahun kemudian muncul berita korupsi Tapera,” sebut akun kennay_mrd.
Melalui komentar kennay_mrd, terlihat bahwa sebagian masyarakat menaruh kepercayaan yang sangat sedikit untuk Tapera. Serupa, akun tegarpangestu_ menyebutkan jika dirinya lebih percaya terhadap prediksi Pemain Sepak Bola Belanda Erik Ten Hag.
“Gue lebih percaya Erik Ten Hag bilang MU (Manchester United) akan menang Primer League musim depan daripada pemerintah Indonesia,” ujarnya sambil memberikan emot tertawa terbahak-bahak.
Akun Instagram bernama alanadhan yang ikut berkomentar tujuh hari yang lalu itu mengatakan jika sekalipun dirinya belum memiliki hunian atas nama miliknya saat ini, ia menolak keras adanya Tapera. Bahkan ia berani menyebut jika memiliki rumah kontrak lebih baik ketimbang pemotongan gaji yang tidak ia ketahui ke mana rimbanya dilarikan.
Berdasarkan keseluruhan komentar, hampir tak satupun terlihat adanya warganet yang mendukung Tapera. Hal ini memunculkan opini bahwa sebaiknya pemerintah memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman apalagi yang menyangkut hak atas upah dari keringat mereka.