
Reporter : Nada – Editor : Redaksi
Insitekaltim,Samarinda – Perselisihan hubungan kerja yang diduga terjadi antara pekerja dengan salah satu perusahaan sawit di Kutai Timur sempat menarik perhatian.
Pasalnya, para pekerja tersebut melakukan pengrusakan sebagai bentuk protes mereka yang telah di PHK secara sepihak dan diusir dari tempat mereka tinggal di kawasan camp perusahaan.
Safuad, SE, anggota dewan DPRD Kaltim Dapil Kutim, Berau, Bontang ikut mengomentari hal tersebut.
“Tentunya kalau kita lihat sekarang sawit itu harganya murah. Pengaruh dari harga murah itu, jadi banyak yang tidak minat. Akhirnya dibakar. Kenapa dibakar, karena merasa kecewa,” ungkapnya ditemui Insitekaltim.com usai melakukan rapat internal Badan Musyawarah di Gedung D DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (22/10/2019).
Ia mengatakan, untuk meningkatkan harga jual sawit, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten bisa memberikan masukan.
“Kalau bisa pemerintah membangun pabrik sawit CPO. Kasih masukan terkait harga sawit yang menurun ini,” celetuknya.
Terkait rencana pembangunan pabrik sawit terbesar se-Asia yang akan dimulai tahun 2020 mendatang, Safuad menyampaikan, harus mengutamakan Putra Daerah.
“Yang saya harap, tentunya tenaga kerja diupayakan dari orang-orang daerah. Itu yang diutamakan, jangan sampai kita mengambil dari luar. Kalau memang tidak mampu, barulah kita cari keluar,” jelasnya.
Diakhir wawancara, Safuad menambahkan, kemungkinan nanti akan ada upaya untuk mengundang perwakilan dari perusahaan untuk hearing pendapat.
“Saya kira kalau memanggil mereka kesini mungkin bisa, tapi tergantung mengenai hal apa. Tetapi kalau untuk hal-hal urgent nantinya pasti akan dipanggil,” tutupnya.