Insitekaltim, Tanjung Redeb – Penyebab inflasi di Kabupaten Berau terjadi karena tidak stabilnya ketersediaan sayur mayur, seperti kangkung dan sawi.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengaku kecewa karena inflasi Berau disebabkan oleh kangkung. Padahal di Berau, terdapat banyak lahan eks tambang yang bisa dipergunakan menjadi lahan produktif.
“Ditanam 17 hari saja sudah bisa dipanen. Bagaimana bisa menyebabkan inflasi berminggu-minggu,” kata Pj Gubernur Akmal Malik saat meresmikan pengoperasian kios penyeimbang di Pasar Sanggam Adji Dilayas, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Selasa (29/10/2024).
Akmal memaparkan bahwa pasar tidak bisa diintervensi, karena yang menentukan turun naiknya harga adalah ketersediaan dan permintaan.
Akmal Malik secara langsung menyaksikan pasar terbesar di Kabupaten Berau itu inflasi harga sawi yang sangat signifikan.
“Biasanya harga Rp7 ribu sampai Rp12 ribu per kg. Hari ini harga sawi Rp30 ribu per kg. Alasannya karena kemarau, tidak ada yang menanam, lagi-lagi harus didatangkan dari luar,” kritik Akmal.
Sebagai langkah penanganan inflasi ini, Akmal Malik berencana membantu Pemkab Berau dengan membangun greenhouse di areal TPA Bujangga, Tanjung Redeb yang luasnya sekitar 1 hektare.
“Kita akan bangun mungkin 10 unit. Ukurannya 8 x 15 meter. Kita akan tanam sayuran seperti kangkung, sawi dan pakcoy,” kata Akmal di Lokasi TPA Bujangga, menjelang senja usai peresmian kios penyeimbang.
Pj Gubernur akan mendatangkan dua tenaga ahli untuk pengembangan greenhouse yang akan dibuat dengan bahan bambu. Sedangkan para pekerjanya ia meminta warga sekitar. Sedangkan kompos atau pupuk bisa mengoptimalkan potensi TPA Bujangga.
“Dengan kolaborasi Forkopimda Berau, green house akan kita bangun mungkin dalam waktu satu bulan. Setelah itu, kangkung akan kita tanam dan 17 hari kemudian kita sudah bisa panen,” janji Akmal.
Dia juga meminta pada saat penanaman di greenhouse nanti, Pemkab Berau juga melibatkan para pelajar, baik SMP maupun SMK.
Tidak hanya itu, Kepada Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Berau Sufian Agus, Akmal Malik meminta agar dirinya tetap fokus mengendalikan inflasi.
“Saya minta Pjs Bupati Berau fokus saja ke pengendalian inflasi. Libatkan BUMD,” pesannya lagi.
Pada kesempatan itu juga Akmal kembali mengingatkan bahwa kios penyeimbang bukanlah pesaing bagi para pedagang. Toko penyeimbang dihadirkan untuk membantu menjaga keseimbangan harga. Kios penyeimbang hadir untuk mengatasi persoalan disparitas harga dan mengendalikan inflasi, seperti juga pesan dan harapan Presiden Prabowo kepada para menteri dan kepala daerah.
“Kita minta bantu BUMD untuk mengintervensi yang pasarnya gagal. Jangan yang gagal komoditi A, yang diintervensi komoditi B,” pesan Akmal lagi.
Inflasi tercatat di Kabupaten Berau mencapai 3,34 persen dan tertinggi di Kaltim.
Tampak hadir mendampingi Pj Gubernur Akmal Malik, Kepala OPD terkait Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau termasuk saat melakukan peninjauan ke TPA Bujangga.