Reporter: Iren – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Masjid terapung Selambai Loktuan yang dibangun selama 3 tahun, resmi diberi nama Masjid Darul Irsyad. Hal ini menimbulkan kekecewaan masyarakat Kampung Selambai pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang yang tidak konsisten dengan komitmen awal pembangunan masjid.
Dikisahkan, Sekretaris Takmir Masjid Al Muhajirin Islamuddin bahwa pembangunan masjid atas air itu merupakan janji pemerintah terhadap masyarakat Selambai Loktuan atas dibongkarnya bangunan Masjid Al-Muhajirin.
Adanya pembongkaran masjid yang berdiri di atas lahan pemerintahan tersebut, dimaksudkan untuk memperluas wilayah Pelabuhan Loktuan.
“Kami mengizinkan pembongkaran, karena dijanjikan akan dibangun Masjid Al-Muhajirin yang baru dengan bangunan di atas air,” ucapnya saat ditemui usai acara peresmian masjid terapung Selambai, Jumat (11/3/2022).
Namun saat pembangunan rampung dan diresmikan, pihak takmir dikagetkan dengan pemberian nama baru.
“Jika begitu mana Masjid Al Muhajirin,” tanya Islamuddin.
Pihaknya meminta pemerintah memperjelas status keberadaan Masjid Al-Muhajirin. Apakah akan diberikan lahan baru untuk pembangunan atau digandengkan nama masjid baru.
“Masjid Darul Irsyad Al Muhajirin nama yang bagus, apalagi mimbar yang dipakai itu mimbar masjid lama,” ujarnya.
Ia juga meminta untuk memberdayakan kepengurusan lama Masjid Al-Muhajirin dalam pengelolaan masjid yang menjadi ikon wisata religi tersebut.
“Kita padahal menunggu, tetapi ternyata muncul pengurus yang 80 persen merupakan ASN selebihnya masyarakat. Sementara kepengurusan lama Masjid Al Muhajirin berjumlah 12 orang,” tutupnya.