
Insitekaltim, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur Sulasih menyatakan kebanggaannya atas prestasi gemilang Kafilah Kutai Timur yang berhasil merebut gelar juara umum pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-45 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur, pekan lalu.
Ajang dua tahunan yang digelar sejak 10 hingga 19 Juli 2025 itu menjadi momentum bersejarah bagi Kutai Timur, tidak hanya karena berperan sebagai tuan rumah, tetapi juga lantaran dominasi mutlak yang ditunjukkan para pesertanya di hampir seluruh cabang lomba.
“Alhamdulillah, tentunya saya sangat bangga Kafilah Kutim bisa menjadi juara umum. Ini prestasi yang luar biasa, baik bagi individu yang berlaga maupun bagi daerah secara keseluruhan,” ujar Sulasih saat dikonfirmasi belum lama ini, Senin, 21 Juli 2025.
Lebih dari sekadar raihan medali dan trofi, bagi Sulasih, keberhasilan ini mencerminkan keseriusan dan konsistensi daerah dalam membina generasi Qurani.
Ia berharap kemenangan ini menjadi sumber inspirasi yang mendorong semakin banyak anak muda di Kutai Timur untuk mencintai Al Qur’an secara lebih dalam.
“Semoga generasi‑generasi muda, khususnya di Kabupaten Kutim, semakin terinspirasi dan lebih mencintai Al Qur’an, serta mampu mengamalkan dan membacanya,” katanya.
Sulasih menilai, capaian yang diraih oleh para peserta bukan sekadar kemenangan personal, melainkan keberhasilan kolektif yang patut dibanggakan seluruh masyarakat Kutim.
Menurutnya, ini sekaligus menjadi panggilan moral agar masyarakat terus menjaga dan menghidupkan semangat berinteraksi dengan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Kebanggaan ini menjadi pemicu semangat bagi masyarakat Kutim untuk senantiasa mencintai Al Qur’an,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kemenangan ini mengandung tanggung jawab besar bagi semua pihak.
Kecintaan terhadap Al Qur’an, kata Sulasih, bukan hanya ditunjukkan dalam ruang lomba, tetapi juga dalam praktik kehidupan yang menjunjung nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
“Keberhasilan ini bukan hanya milik para juara, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kecintaan terhadap Al Qur’an, sebagai warisan spiritual yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya,” tuturnya.
Dalam ajang MTQ ke 45 itu, Kutai Timur tampil dominan hampir di semua kategori. Di cabang Tilawah Dewasa, dua peserta unggulan Kutim, Nadita Aisyah Fiti dan Suroto Daldy, meraih predikat terbaik dengan nilai nyaris sempurna: 97,50 dan 97,67.
Puncak kejayaan terlihat di cabang Qira’at Mujawwad Dewasa, di mana Imranul Karim berhasil mencetak skor tertinggi, yakni 99,33 poin, membawa pulang emas sekaligus mengukuhkan keunggulan Kutim di kategori tersebut.
Sementara itu, di cabang Tafsir Bahasa Inggris, dua nama dari Kutim, Muhammad Abdin Syakir dan Sri Endang Budi Astuti, berhasil menempatkan diri di jajaran tiga besar terbaik.
Bidang kaligrafi juga menjadi ladang prestasi, dengan Ariel Anggara dan Muhammad Satrian memukau dewan juri lewat karya digital dan mushaf yang mendekati nilai sempurna.
Cabang Karya Tulis Ilmiah Qur’an (KTIQ) pun menjadi sorotan. Muhammad Yoga Julyanur, peserta dari Kutim, tampil sebagai penulis terbaik putra dengan nilai 93, unggul tipis dari pesaing kuat asal Berau dan Kutai Kartanegara.
Secara keseluruhan, Kutai Timur mengoleksi 627 poin, menempatkan daerah ini sebagai juara umum dengan selisih jauh dari para pesaingnya.
Kutai Kartanegara menyusul di posisi kedua dengan 424 poin, lalu Samarinda (419), Bontang (294), dan Paser (255). Balikpapan berada di urutan keenam dengan 190 poin, diikuti Berau (176), Penajam Paser Utara (122), Kutai Barat (26), dan Mahakam Ulu di posisi juru kunci dengan dua poin. (Adv)