
Insitekaltim, Samarinda – Program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) yang dikenal dengan nama Gratispol, kini mulai menunjukkan dampaknya. Program ini tidak hanya memberi layanan kesehatan gratis, tapi juga telah diperluas ke sektor pendidikan dari tingkat SMA/SMK/SLB hingga S3.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Subandi menilai program ini sebagai langkah strategis yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Akses pendidikan itu sudah dipermudah, gratis, dan dampaknya luar biasa. Pertama, anak-anak kita jadi pintar karena bisa sekolah. Dampak lainnya, seiring waktu, kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” ujar Subandi, saat ditemui di Gedung D DPRD Kaltim Jumat, 9 Mei 2025.
Ia menjelaskan, sebelum adanya program ini, banyak orang tua harus menyisihkan penghasilan mereka hanya untuk biaya pendidikan anak. Dengan adanya Gratispol, dana tersebut kini bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
“Yang selama ini orang tua nabung untuk biaya kuliah atau sekolah, sekarang bisa disisihkan untuk hal lain. Ini membantu ekonomi rumah tangga,” tambahnya.
Program Gratispol Pendidikan resmi diluncurkan oleh Gubernur Kalimantan Timur, H Rudy Mas’ud, pada 21 April 2025. Program ini mencakup bantuan biaya pendidikan untuk jenjang SMA/SMK/SLB, D3, S1, S2, S3, hingga program spesialis.
Besaran bantuan bervariasi, seperti Rp5 juta per semester untuk mahasiswa S1 non-Kedokteran, Rp7,5 juta untuk Farmasi, dan hingga Rp17,5 juta untuk spesialis. Durasi bantuan menyesuaikan masa studi maksimal tiap jenjang, seperti 8 semester untuk S1 dan 6 semester untuk S3.
“Ini bukan hanya beasiswa biasa, ini kebijakan besar. Kami dari DPRD siap mendukung dan mengawal agar Gratispol berjalan lancar dan tepat sasaran,” ucap Subandi.
Legislator PKS itu juga mengapresiasi fokus Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji, yang memberikan prioritas pada sektor pendidikan dan kesehatan.
“APBD kita kuat. Saya ikut hitung, hanya perlu sekitar Rp2 triliun untuk pendidikan dan kesehatan gratis. Ini bukan angka yang berat untuk provinsi sekaya Kaltim,” jelasnya.
Subandi berharap Pemprov Kaltim terus menggali potensi pendapatan agar cakupan program semakin luas.
“Kalau bisa nanti dari SD sampai S3 digratiskan. Supaya tak ada anak Kaltim yang putus sekolah karena biaya,” tuturnya.
Untuk program pendidikan Gratispol, warga Kaltim yang memenuhi syarat bisa mendaftar secara online melalui situs resmi gratispol.kaltimprov.go.id. Calon penerima harus memiliki KTP dan KK Kaltim, berdomisili minimal 3 tahun, serta belum menerima bantuan serupa dari pihak lain.