Insitekaltim, Samarinda – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan sebagai strategi utama dalam Rapat Koordinasi (Rakor) 2025.
Kepala Dispar Kaltim Ririn Sari Dewi menyampaikan pentingnya optimalisasi sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebagai penggerak utama dalam mengembangkan potensi besar Kaltim.
Diakui Ririn, setiap bulan selalu ada destinasi baru yang berkembang di Kaltim. Hal ini menandakan pariwisata Kaltim terus tumbuh ke depan.
“Kaltim memiliki potensi luar biasa, mulai dari keindahan alam, ragam ekowisata dengan lebih dari 600 destinasi, hingga budaya khas di 10 kabupaten/kota,” ungkap Ririn dalam acara bertajuk “Optimalisasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Provinsi Kaltim” di Vlorry Cafe, Jumat (13/12/2024).
Menurutnya, strategi pariwisata berkelanjutan bukan sekadar meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menumbuhkan ekonomi lokal, melestarikan budaya, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Peran ekraf, seperti kerajinan dan kuliner, dinilai krusial dalam menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menarik lebih banyak pengunjung.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk OPD lain seperti Dinas Lingkungan Hidup, Disperindagkop, dan Dinas ESDM,” jelasnya.
Disebutkannya bahwa kolaborasi ini bertujuan mengintegrasikan potensi lokal dengan kebutuhan pengembangan infrastruktur dan promosi.
Namun, Ririn juga menyoroti tantangan utama, yaitu infrastruktur pariwisata yang belum memadai dan isu lingkungan. Misalnya, pengunjung yang kurang menjaga kelestarian alam di destinasi wisata.
“Untuk mencapai keberlanjutan, perbaikan infrastruktur dan edukasi lingkungan perlu menjadi fokus,” ujarnya.
Dispar Kaltim juga memanfaatkan media sosial, influencer, hingga promosi lokal melalui konferensi pers dan event pariwisata untuk menarik wisatawan. Strategi ini diyakini mampu meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus pendapatan asli daerah (PAD).
Ririn menegaskan, pariwisata berkelanjutan di Kaltim harus mampu mendukung ekonomi masyarakat lokal tanpa mengorbankan nilai budaya dan kelestarian lingkungan.
“Ke depan, program pariwisata di Kaltim akan terus mengedepankan prinsip kolaborasi dan inovasi agar manfaatnya dirasakan secara merata,” pungkasnya.