Insitekaltim, Kukar – Jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Kutai Kartanegara, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud bersama Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Nanang Avianto, Panglima Kodam VI/Mulawarman, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) melakukan monitoring dan pengecekan langsung di sejumlah titik strategis.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah provinsi dan aparat keamanan untuk memastikan pelaksanaan PSU berjalan aman, tertib, dan sesuai dengan asas demokrasi.
Kunjungan dimulai sejak pagi hari dengan pengecekan di wilayah Muara Badak, yang masuk dalam wilayah hukum Polres Bontang, dan dilanjutkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus di Lapas Anak dan Perempuan, Tenggarong.
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yuliyanto menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah, TNI dan Polri dalam memastikan kesiapan teknis dan keamanan menjelang hari H PSU.
“Kita dari Polda Kalimantan Timur bersama Panglima Kodam, Pak Gubernur dan Forkopimda lainnya, mengecek langsung kesiapan pelaksanaan PSU yang ada di Kutai Kartanegara. Tadi pagi kita sudah mengecek Muara Badak, lalu dilanjutkan dengan pengecekan TPS Khusus di Lapas Anak dan Perempuan di Tenggarong,” sebut Kombes Pol Yuliyanto kepada awak media, Kamis 17 April 2025 di Polres Kukar.
Menurut Yuliyanto, fokus utama dari pengecekan ini tidak hanya pada kesiapan logistik dan personel, tetapi juga memastikan netralitas dari seluruh unsur pengamanan dan aparat pemerintah.
“Netralitas dari Polri, TNI, dan aparat pemerintah menjadi perhatian kita bersama. Tidak ada yang boleh berpihak, semua harus netral. Karena itu, hari ini kita pastikan langsung di lapangan. Hari Sabtu nanti, kita dari Polda juga akan kembali melaksanakan pengecekan,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan PSU ini, lebih dari 2.000 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan. Mereka disebar di berbagai titik mulai dari TPS, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), hingga area-area rawan lainnya. Polres Kutai Kartanegara mendapat backup penuh dari Polda Kaltim, termasuk pasukan dari Samapta dan Brimob.
“Brimob kita siagakan baik di wilayah hukum Polres Kukar maupun di Polres Bontang. Ini karena secara administrasi ada dua kecamatan—Muara Badak dan Marangkayu—yang masuk wilayah Polres Bontang. Maka, kita turunkan Brimob dan Samapta untuk backup penuh,” jelas Yuliyanto.
Antisipasi terhadap gangguan cuaca juga menjadi perhatian utama. Mengingat beberapa wilayah di Kutai Kartanegara rawan genangan. Aparat berharap cuaca pada hari pelaksanaan PSU tidak mengganggu proses pemungutan suara.
“Mudah-mudahan curah hujan pada hari Sabtu tidak tinggi, sehingga tidak menimbulkan genangan air yang bisa mengganggu tingkat partisipasi pemilih. Harapan kita, PSU kali ini bisa berjalan sukses dan partisipasi masyarakat lebih tinggi dari sebelumnya,” imbuhnya.
Monitoring yang dilakukan oleh jajaran pimpinan daerah ini menjadi bukti bahwa keamanan, keterbukaan, dan netralitas adalah prioritas utama dalam PSU kali ini. Dengan keterlibatan aktif semua pihak, diharapkan pemilihan ulang di Kukar ini dapat mencerminkan kehendak rakyat secara jujur dan adil.
Selain pengecekan fisik, para pimpinan daerah juga berdialog langsung dengan petugas pengamanan dan penyelenggara di lapangan. Mereka memastikan bahwa semua pihak memahami tugas dan tanggung jawabnya, serta siap menjalankan pemilu dengan integritas tinggi.
PSU ini sendiri digelar sebagai tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa pilkada sebelumnya. Dengan perhatian serius dari pemerintah dan aparat keamanan, masyarakat diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dengan tenang dan percaya diri, demi terwujudnya pemerintahan yang sah dan mendapat legitimasi kuat dari rakyat.