
Insitekaltim,Sangatta – Sekretaris Komisi C DPRD Kutai Timur Sobirin Bagus mengungkapkan tantangan serius terkait pasokan air bersih di daerah pemilihannya, terutama di wilayah Wahau, Kombeng dan Telen.
“Wilayah Wahau, Kombeng dan Telen memiliki daratan dengan sumber air bawah tanah yang sangat terbatas. Artinya, boleh dibilang tidak ada sumber cadangan air bawah tanah, sehingga mengandalkan air hujan,” ujar Sobirin Bagus dalam wawancara eksklusif, Minggu (12/11/2023).
“Kalau lama seminggu tidak turun hujan, masyarakat sudah kelabakan,” tambahnya.
Meskipun sungai menjadi alternatif, namun kendala masih muncul karena akses yang jauh. Air sungai harus diolah dan disucikan sebelum dijual ke masyarakat. Bagus menyebutkan bahwa meskipun tersedia air kemasan untuk kebutuhan minum, kebutuhan air bersih harian, terutama melalui PDAM, tetap menjadi kebutuhan utama di dapilnya.
“Sudah ada penyertaan modal sebesar Rp26 miliar, tapi proyek ini belum sampai karena antardaerah cukup luas, sehingga pipanisasi membutuhkan anggaran yang cukup besar,” ungkap Bagus.
Selain itu, sumber air baku yang harus diambil dari sungai juga menjadi kendala signifikan. Jarak yang cukup jauh dari sumber air ke permukiman memerlukan upaya dan anggaran yang lebih besar.
“Kalau ngebor, simpanan air bawah tanah tidak ada sampai ngebor 100 meterpun gak ketemu,” jelasnya.
Meskipun menghadapi tantangan air, Bagus tetap optimis menyebut dapilnya sebagai daerah yang Gemah Ripah Loh Jinawi. Hasil panen sawit yang luar biasa telah membawa perkembangan signifikan.
“Sudah jadi peralihan dari yang dulu rumahnya kayu, sekarang rumahnya sudah bagus-bagus. Insyaallah, dapil saya secara ekonomi aman,” tandasnya.