
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Sejumlah warga penerima bantuan mengeluhkan beras yang diterima karena diduga tidak laik konsumsi. Pasalnya beras yang diterima terlihat kusam, berbau, serta berkutu.
Sebelumnya Pemkab Kutim melalui Dinas Sosial (Dinsos) telah menyalurkan bansos kepada warga yang terdampak banjir beberapa waktu lalu di Sangatta. Adapun bansos yang diberikan berupa beras Bulog, mi instan dan sarden kaleng.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Jamiatulkhair Daik memberikan klarifikasi terkait bantuan sosial (bansos) beras yang tidak layak konsumsi.
“Bantuan beras Bulog sejumlah 89 kilogram dari Pemkab Kutim tidak semuanya jelek. Banyak juga warga yang menghubungi saya kondisinya bagus,” ungkapnya memberikan klarifikasi kepada media melalui ponsel pribadinya, Rabu (6/4/2022).
Bahkan tidak sedikit warga yang berterima kasih kepadanya lantaran telah diberikan bansos paket sembako tersebut.
“Misalnya warga RT 59 Gang Batara yang mengucapkan banyak terima kasih bahwasanya paket sembako telah diterima dan kondisinya bagus,” sebutnya.
Meskipun demikian, ia meminta maaf atas temuan bansos beras Bulog yang kondisinya berkutu dan berbau. Pasalnya, baru kali ini bansos beras Bulog yang diberikan dari Pemkab Kutim berkualitas medium.
“Biasanya Pemkab Kutim memberikan beras Bulog kualitas premium, namun tidak semua wilayah mendapat beras tersebut. Kami memohon maaf kepada masyarakat atas kelalaian ini,” tegasnya.
Hal ini menjadi evaluasi tersendiri bagi Dinsos Kutim selaku penyalur bansos. Harapannya ke depan tidak terjadi lagi penyaluran bansos beras Bulog dengan kualitas medium.
“Kami upayakan jika ada bansos beras Bulog lagi ke depannya kualitasnya yang premium lah,” pungkasnya.