INSITEKALTIM SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan setelah penandatanganan MoU dengan PT Angkasa Pura I, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan perjanjian kerja sama (PKS).
“Oleh karena itu, saya minta Pj Sekprov Kaltim Dr Hj Meiliana dan semua pihak terkait untuk segera membentuk tim untuk membahas PKS dengan PT Angkasa Pura I. Yang penting PKS tersebut nantinya bisa saling menguntungkan, bukan sebaliknya,” kata Awang Faroek Ishak pada acara syukuran pengoperasian Bandara APT Pranoto Sungai Siring Samarinda dan Pemprov Kaltim kembali menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian dari PBK RI yang dilaksanakan di Hotel Harris Samarinda, Rabu (30/5/2018).
Dikatakan, alasan penyerahan pengelolaan Bandara APT Pranoto ke PT Angkasa Pura I adalah karena Menteri Perhubungan sendiri menyerahkan pengelolaanya secara profesional kepada PT Angkasa Pura. Jadi mulai 1 Juni sampai selesainya PT Angkasa Pura menata Bandara APT Pranoto. Setelah itu kita mengundang Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan grand opening.
“Jadi sekali lagi saya tegaskan pengelolaan Bandara APT Pranoto dikelola PT Angkasa Pura secara profesional,” ujarnya.
Gubernur juga mengharapkan kepada semua pihak jangan terlalu berpikir ingin mengelola sendiri Bandara APT Pranoto Samarinda, yang penting kerjasama yang dilakukan dengan PT Angkasa Pura I nantinya sama-sama menguntungkan.
Maka dari itu, Awang Faroek minta Pj Sekprov Kaltim bersama Asisten II untuk dapat menyiapkan pembahasan-pembahasan untuk dirundingkan bersama dulu, sehingga dengan demikian selanjutnya dapat melanjutkan pembangunan Bandara APT Pranoto dari segi pengelolaannya.
“Yang penting kita dapat memastikan, Bandara APT Ptanoto sudah layak didarati pesawat Boeng 737, sehingga kedatangan Presiden Joko Widodo untuk grand opening bisa langsung di Bandara APT Pranoto bukan di Bandara SAMS di Sepinggan Balikpapan,” tegas Awang Faroek. (mar/sul/adv)