Insitekaltim, Samarinda – Pemanfaatan Bantuan Keuangan (bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada kabupaten dan kota menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan bankeu secara proporsional untuk mendukung program prioritas yang benar-benar memberikan dampak langsung pada masyarakat.
“Bankeu ini sangat bagus serapannya, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana penggunaannya bisa benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ungkap Sarkowi di Kantor DPRD Kaltim, Selasa (24/12/2024).
Sarkowi menjelaskan, secara umum serapan bankeu berjalan dengan baik di hampir semua kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Meski alokasi dana yang diterima berbeda-beda, efektivitasnya tetap menjadi tolak ukur utama.
“Setiap kabupaten dan kota memiliki cara pengelolaan yang berbeda. Ada yang menerima ratusan miliar, ada pula yang hanya puluhan miliar. Namun, hasil evaluasi kami sejauh ini cukup memadai,” katanya.
Namun, ia juga mencatat adanya tantangan dalam pelaksanaan bankeu karena alokasi dana tersebut difokuskan untuk program-program yang menjadi kewenangan daerah, sehingga peran pemerintah provinsi tidak begitu terlihat.
“Bankeu itu dirasakan oleh masyarakat, tetapi kinerja pemerintah provinsinya kan tidak terlihat. Hal ini karena secara aturan, kewenangannya adalah kewenangan kabupaten/kota, bukan provinsi,” tambahnya.
Sarkowi menekankan bahwa pemerintah daerah harus memiliki perencanaan anggaran yang jelas. Ia mengingatkan pentingnya memilah mana program yang dapat dibiayai oleh anggaran daerah sendiri dan mana yang perlu diusulkan melalui bankeu.
“Kami berharap kabupaten/kota bisa lebih baik dalam perencanaan. Dengan begitu, pemanfaatan bankeu dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Selain itu, ia menyoroti perlunya manajemen proyek yang lebih baik untuk memastikan proyek yang didanai bankeu berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
Dengan serapan dana yang cukup baik, bankeu diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Namun, Sarkowi mengingatkan bahwa pemanfaatan dana ini harus terus diawasi agar tidak keluar dari peruntukan yang telah direncanakan.
“Bankeu rata-rata terserap dengan baik. Tapi kami ingin memastikan bahwa proyek-proyek yang dibiayai itu dikelola dengan manajemen yang baik, sehingga hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sebagai anggota DPRD, Sarkowi menyatakan komitmennya untuk terus mengawal pelaksanaan bankeu. Ia berharap pemerintah kabupaten/kota dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk merancang program yang efektif dan tepat sasaran.
“Dengan perencanaan yang matang dan pemanfaatan yang optimal, bankeu ini bisa menjadi penggerak pembangunan yang memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.