Insitekaltim,Samarinda – Kalimantan Timur, sebuah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, kini menaruh perhatian besar pada pengembangan sektor pariwisata dan perkebunan sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang diadakan oleh Komisi II DPRD Kalimantan Timur di Hotel Fugo, Samarinda, pada Selasa (6/8/2024), berbagai isu terkait perkembangan kedua sektor ini dibahas secara mendalam.
Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Nidya Listyono mengungkapkan bahwa rapat tersebut melibatkan Dinas Perkebunan dan Dinas Pariwisata Kaltim untuk memaparkan kondisi perekonomian provinsi ini pada tahun 2024 serta proyeksi untuk tahun 2025.
“Kami mengundang Dinas Perkebunan dan Dinas Pariwisata untuk melihat overview terkait penganggaran, program kerja dan kinerja pencapaian yang sudah dilaksanakan,” jelas Nidya.
Sektor pariwisata di Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dengan keindahan alam yang menakjubkan dan budaya yang kaya, provinsi ini dapat menarik wisatawan mancanegara maupun domestik. Namun, berbagai kendala infrastruktur masih menjadi tantangan utama. Nidya menyebutkan beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian serius, seperti jalan yang kurang memadai, jarak tempuh yang jauh, kurangnya fasilitas hotel yang berkualitas, masalah sinyal telekomunikasi dan transportasi yang belum optimal.
“Kita harus membahas semua masalah infrastruktur ini agar sektor pariwisata kita dapat tumbuh dan mendatangkan PAD yang signifikan,” ujar Nidya.
Dengan infrastruktur yang memadai, diharapkan pariwisata di Kalimantan Timur dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Sementara itu, sektor perkebunan di Kalimantan Timur saat ini masih didominasi oleh komoditas sawit. Meski sawit menjadi primadona dan menyerap banyak tenaga kerja, ada kebutuhan untuk mendiversifikasi komoditas perkebunan guna meningkatkan daya saing dan stabilitas ekonomi.
“Hari ini, kita masih dominan dengan komoditas sawit. Kami membahas seberapa banyak tenaga kerja yang diserap, bagaimana kontribusi PAD dari sektor ini dan kendala yang dihadapi,” ungkap Nidya.
Selain itu, pentingnya pengawasan dan penganggaran oleh DPRD juga ditekankan dalam rapat tersebut. “Kami dari DPRD melakukan pengawasan dan juga penganggaran untuk mendukung peningkatan kinerja indikator kinerja utama (IKU) dari instansi terkait,” tutur Nidya.
Rapat dengar pendapat ini menjadi langkah awal yang penting untuk menganalisis dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata dan perkebunan di Kalimantan Timur. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan instansi terkait, diharapkan program kerja strategis yang telah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan. Sektor pariwisata dan perkebunan yang berkembang dengan baik akan menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur ke depan.
“Tidak hanya mengkritisi dan memonitoring, tetapi kami juga men-support dengan kebijakan anggaran yang dibutuhkan,” tambah Nidya.