Insitekaltim, Pasuruan – Halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Kamis, 18 September 2025, pagi itu dipenuhi suasana khidmat sekaligus penuh kebanggaan. Upacara peringatan Hari Jadi ke-1096 Kabupaten Pasuruan bukan hanya menjadi momen refleksi sejarah, tetapi juga ajang penghormatan bagi mereka yang telah mengabdi puluhan tahun sebagai abdi negara.
Ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menerima Anugerah Satyalancana Karya Satya. Ada yang diganjar lencana emas, ada yang menerima perak, dan ada pula yang membawa pulang perunggu. Semua bukan sekadar tanda logam, melainkan simbol pengabdian yang panjang, kesetiaan yang teruji, dan dedikasi yang layak dijadikan teladan.

Bupati Pasuruan, H.M. Rusdi Sutejo, berdiri tegak sebagai Inspektur Upacara. Dengan penuh wibawa, ia menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada tiga nama terpilih: Sekda Yudha Triwidya Sasongko, Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Etin Endarwati, serta Kabag Kesra Mohammad Mahendra Hanimayani. Di balik seremoni itu, terselip pesan: loyalitas dan ketulusan dalam bekerja tak pernah sia-sia.
“Penghargaan ini bukan sekadar seremoni. Ini pengingat bahwa pengabdian jujur dan tulus selalu mendapat tempat. Mari kita jadikan teladan ini sebagai semangat untuk terus melayani masyarakat,” tutur Bupati Rusdi di hadapan peserta upacara.
Tema “Pasuruan Bangkit, Bersama Kita Bisa” menggema di setiap rangkaian acara. Dari barisan Satpol PP yang mengawal Pataka Kabupaten Pasuruan, hingga lantunan musik dari Kops Musik Pemkab yang mengiringi jalannya upacara. Semua elemen hadir, dari pejabat hingga siswa SMPN 1 Pandaan yang dengan lantang membawakan lagu kebangsaan, menambah nuansa haru sekaligus bangga.
Hari Jadi ke-1096 kali ini bukan hanya soal perayaan, melainkan juga pengingat bahwa Pasuruan berdiri kokoh karena kerja bersama. “Pasuruan bangkit bukan karena satu orang, tapi karena kita semua bergerak bersama,” tegas Bupati Rusdi, menutup amanatnya dengan ajakan menjaga kedamaian dan kebersamaan.
Di tengah bendera yang berkibar, derap langkah pasukan, dan alunan lagu kebangsaan, Pasuruan seakan meneguhkan diri: sejarah panjangnya adalah kekuatan, pengabdian warganya adalah energi, dan masa depannya adalah harapan yang dirajut bersama.
Beta feature

