
Insitekaltim, Samarinda – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kurash 2025 yang digelar di GOR Kadrie Oening Samarinda, 17–20 Juni 2025, tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan ratusan atlet dari berbagai provinsi, tetapi juga dinilai membawa dampak ekonomi dan strategi promosi Kalimantan Timur (Kaltim) ke tingkat nasional dan internasional.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono, yang juga Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Kurash Seluruh Indonesia (Ferkushi) Kaltim dalam momentum pelantikan pengurus Ferkushi Kaltim periode 2024–2028 yang berlangsung Selasa malam 17 Juni 2025 di Hotel Mercure Samarinda.
“Saya melihat kejurnas ini bukan sekadar urusan prestasi. Ini kesempatan mengangkat nama besar Kalimantan Timur, mengenalkan potensi SDM dan budaya kita, dan tentu berpotensi meningkatkan PAD lewat efek ganda ekonomi,” ujar Sapto.
Kejurnas Kurash tahun ini diikuti 200 atlet dari 20 provinsi, mempertandingkan tiga kategori: senior, junior, dan kadet. Kejuaraan ini juga menjadi seleksi untuk Kejuaraan Asia di Korea Selatan, KUSEA Championship di Lombok, dan Asian Games 2026, sekaligus ajang pemanasan menuju PON 2028.
Sapto menegaskan even ini dapat menjadi landasan kuat untuk menyiapkan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah ajang Kurash tingkat Asia di masa mendatang.
“Tadi sempat disampaikan, kalau Kaltim bisa jadi tuan rumah ASEAN atau Asia Kurash Championship, efeknya bisa luar biasa. Kita bicara 48 negara. Ini bukan hanya olahraga, tapi potensi ekonomi, pariwisata, dan reputasi daerah,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan ajang nasional di Kaltim harus dikemas sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah berbasis sport tourism dan penguatan ekonomi kreatif lokal. Ia mengajak sinergi semua pihak, terutama pemerintah provinsi dan Forkopimda.
“Saya siap dorong sinergi lintas sektor. Event seperti ini harus didukung agar tidak berhenti sebagai pertandingan semata, tapi membawa dampak riil pada UMKM, hotel, transportasi, promosi budaya, bahkan lapangan kerja,” katanya.
Kaltim sendiri mengirimkan 36 atlet dalam Kejurnas ini dan menargetkan hasil maksimal untuk mengukuhkan diri sebagai kekuatan Kurash nasional. Selain itu, Sapto juga berkomitmen membuka pembinaan hingga ke tingkat kecamatan, agar regenerasi atlet terus berjalan.
“Saya ingin setelah ini, kita adakan open tournament per kecamatan. Kurash jangan jadi milik satu kalangan saja. Siapa pun yang punya dasar bela diri bisa kita latih. Kita siapkan SDM-nya,” pungkas Sapto.