Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Menghadapi perkembangan industri yang kian canggih berbasis elektronik, paslon bupati dan wakil bupati Kutai Timur (Kutim) nomor urut 01 gagas revolusi industri 4.0 sebagai acuan.
Bacalon bupati Mahyunadi ungkap hal tersebut dalam kampanye terbatas dialogis bersama warga di Gang Damai Sangatta, Senin (26/10/2020) malam.
“Kita ini sudah dalam revolusi industri 4.0, yaitu industri yang sudah menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber,” ujarnya.
Meskipun Indonesia masih dalam tahap pembenahan untuk menyesuaikan revolusi industri termutakhir, dampak revolusi tersebut sudah dapat dirasakan pada sektor perdagangan di Kutai Timur.
“Bersama saya nanti, saya akan membuat pedagang di pasar tradisional untuk turut serta ke dalam revolusi industri ini. Selain menjual ikan dan ayam di pasar, ada sistem pesan antar langsung ke rumah pembeli yang cukup melalui smartphone,” terang Mahyunadi.
Dia yakin meskipun terdengar sulit, kemajuan zaman mau tidak mau harus diikuti agar masyarakat Kutai Timur bisa berkembang bersamaan dengan revolusi industri tersebut.
Tidak hanya sektor perdagangan, kepentingan administrasi yang berpotensi menghadirkan kegiatan tatap muka akan dikurangi dan diubah melalui digitalisasi.
Mahyunadi menilai banyak kemudahan yang bisa didapatkan dalam berkehidupan dengan mengikuti revolusi industri 4.0 tersebut.
“Kutai Timur ini luas ada 18 kecamatan. Masyarakat yang ada di kecamatan yang jauh dari Sangatta akan kesulitan dalam membuat KTP karena harus ke Disdukcapil dulu. Belum lagi mereka harus cari penginapan lagi kalau KTPnya tidak jadi dalam sehari,” ucapnya.
Tentunya hal tersebut menyulitkan masyarakat luar Sangatta karena harus menyediakan biaya untuk perjalanan dan penginapan.
“Membuat KTP tidak perlu ke Capil. Cukup menggunakan smartphone masing masing, lalu kalau sudah jadi KTPnya diambil di Kantor Camat,” tutur mantan anggota DPRD Kaltim tersebut.
Dengan mengacu pada revolusi industri 4.0 dalam sistem pemerintahan, masyarakat Kutai Timur bisa mengurus berbagai macam kebutuhan administratif dengan lebih cepat, terjangkau, dan mudah.
“Semua akan serba digital dengan memanfaatkan teknologi agar terekam di dalam sistem dan bersifat transparan,” tandas Mahyunadi.
Politikus Partai Golkar tersebut berharap, dengan memajukan Kutai Timur melalui revolusi industri tersebut, kabupaten terkaya kedua di Kaltim ini akan mampu berkembang menjadi kabupaten terbaik di Kalimantan Timur ke depannya.