Insitekaltim, Samarinda – Melangkah dengan telinga yang terbuka lebar, Anggota DPRD Kaltim Sayid Muziburrachman kembali menyambangi warga dalam reses terbarunya di Jalan Teratai 2, Kelurahan Simpang Pasir, Palaran, Rabu (6/11/2024).
Tidak hanya sekadar mendengar, Sayid hadir dengan semangat “Jaringan Asmara” – jaringan aspirasi masyarakat – yang siap ia bawa hingga ke meja legislatif, menggugah harapan-harapan yang sekian lama tertahan.
Suwarso, warga RT 10, mengungkap keresahannya tentang rendahnya partisipasi pemuda dalam politik, khususnya dari kalangan ekonomi bawah. “Pemuda itu adalah wajah masa depan. Kami ingin ada program yang benar-benar menyentuh mereka, yang bisa menjadikan mereka berani mengisi ruang politik lokal,” ujarnya penuh harap.
Menyambut usulan ini, Sayid menegaskan perlunya sinergi pemerintah dan pendidikan untuk menghidupkan gairah politik di kalangan muda. “Regenerasi tidak boleh terputus. Saya akan dorong program-program yang menguatkan partisipasi pemuda di politik,” katanya.
Isu infrastruktur mencuat menjadi fokus utama perbincangan. Suyanto dari RT 15 juga menuturkan kebutuhan akan musala, sementara Sukamat dari RT 09 mengeluhkan drainase yang kerap mampet, membuat genangan saat hujan turun deras.
Sayid menyadari betapa krusialnya akses fasilitas seperti musala dan sistem drainase yang memadai. Ia berjanji akan memperjuangkan percepatan anggaran pembangunan musala dan perbaikan drainase. “Infrastruktur adalah urat nadi kehidupan masyarakat. Ini yang akan saya usulkan untuk masuk prioritas,” tegasnya.
Namun, dari semua aspirasi, yang paling mendesak adalah krisis air bersih. Suplai PDAM yang sulit menjangkau rumah-rumah di wilayah terpencil memaksa warga bergantung pada sumur yang kualitas airnya tidak terjamin.
Sayid merespons serius keluhan ini. “Kebutuhan air bersih adalah hak mendasar. Saya akan mendorong PDAM untuk segera menangani masalah ini dan memperluas cakupan layanan agar warga tak lagi harus mengandalkan sumur yang kualitasnya tak layak,” ungkap Sayid.
Selanjutnya, Sayid beranjak ke Jalan Palaran Indah, Gang Lestari 3, di mana Wiwik dari RT 27 mengeluhkan pembangunan jalan yang tak kunjung tuntas dan drainase yang cepat rusak karena material yang tidak memadai. Wiwik juga mengusulkan fasilitas olahraga untuk pemuda setempat.
Sayid pun menyoroti pentingnya persiapan legalitas lahan sebelum pengajuan anggaran. “Kita tak ingin proyek ini terhenti di tengah jalan. Legalitas adalah langkah penting untuk memastikan pembangunan berjalan mulus,” jelasnya.
Menutup kegiatan resesnya, Sayid berjanji bahwa semua aspirasi masyarakat ini akan ia perjuangkan dengan segenap kekuatan di DPRD. “Ini adalah amanah yang tidak akan saya sia-siakan. Setiap aspirasi adalah harapan yang harus diwujudkan,” tandasnya.