Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dinilai masih kurang memperhatikan fasilitas dari pemadam kebakaran (damkar) yang bekerja di Kota Tepian.
Kepala Dinas Damkar Kota Samarinda, Makmur Santoso mengungkapkan damkar memiliki banyak kendala selama menjalankan tugas yang bahkan mempertaruhkan nyawa.
Beberapa kendala yang dimaksud ialah minimnya fasilitas penunjang. Makmur menerangkan dari 30 unit kendaraan yang dimiliki hanya 5 unit yang dikategorikan layak pakai. Padahal setiap tahunnya damkar mendapatkan 1 unit baru.
“Damkar memang memiliki 30 unit, tapi yang masih melaju dengan baik hanya terdapat sebanyak 5 unit,” paparnya kepada awak media pada saat disambangi di Kantor Dinas Damkar Samarinda, Senin (5/7/2021).
Makmur bahkan sempat menyampaikan hal tersebut kepada Komisi III pada saat rapat dengar pendapat (RDP) beberapa hari lalu.
Selain itu, kendala yang dialami bukan hanya dari segi fasilitas.
“Fasilitas memang salah satu kendala kami, tapi dari masyarakat, pengguna jalan, alat, kendaraan, serta anggaran yang terbilang minim, bahkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak mencukupi,” kata Makmur.
Makmur juga ingin pemerintah ikut memberikan edukasi kepada masyarakat supaya mengerti bahwa petugas yang menuju ke tempat kejadian itu bukan sekedar jalan seenaknya.
“Selain bertugas memadamkan kebakaran, damkar juga bertugas dalam misi penyelamatan,” jelasnya.
Makmur menjelaskan meskipun fasilitas tidak memadai, bulan ini Damkar Samarinda telah berhasil menangani hingga 21 kasus kebakaran di Kota Tepian.
“Terhitung sebanyak 668 evakuasi selama satu semester,” jelasnya.
Dari data itu, terdapat 119 kasus kebakaran yang dipicu korsleting listrik berhasil dicegah. Sementara 8 kasus yang mendominasi berhasil dikendalikan. Selain itu juga ada evakuasi hewan berbahaya, seperti ular dan hewan melata lainnya.
“Dimana dalam 6 bulan ini sudah 225 penangkapan,” bebernya.
Untuk itu Makmur berharap pemkot bisa memberikan perhatian lebih, mengingat damkar yang bertugas bertaruh nyawa dalam kondisi apapun dan dimanapun.

