Insitekaltim, Samarinda – Sunyi seketika terasa mengusik, bukan dari bisik angin atau langkah pelayat, tapi dari kekhawatiran yang dalam: tempat peristirahatan terakhir di TPU Rapak Dalam kini semakin penuh, bahkan meluap. Warga setempat menghadapi dilema besar-saat pemakaman yang semestinya menjadi penghormatan akhir, kini terbentur oleh keterbatasan lahan yang kian kritis.
Ketika liang lahat di TPU tersebut mulai digunakan lebih dari satu jenazah, keluarga yang berduka pun terpaksa menelan pil pahit. Di tengah kecemasan ini, Anggota DPRD Kalimantan Timur dari Dapil Samarinda Andi Satya Adi Saputra, datang mendengarkan keresahan warga dan berjanji memperjuangkan solusi cepat.
Rasa haru tak hanya muncul dari perpisahan terakhir, tetapi juga dari keprihatinan yang menghantui para keluarga. Keterbatasan TPU telah mengganggu ketenangan yang diharapkan di tempat peristirahatan terakhir ini. Dengan kondisi yang tidak lagi memadai, warga harus menghadapi pilihan yang sulit dan terbatas.
“Masyarakat mengungkapkan bahwa TPU yang ada sudah penuh, dan kami memahami pentingnya penyediaan tempat pemakaman yang layak,” ujar Andi Satya usai Reses di RT-3 Rapak Dalam, Samarinda Seberang, Rabu (6/11/2024). Ia menegaskan, pemerintah perlu turun tangan dengan segera.
Meski persoalan TPU ini ada di bawah tanggung jawab pemerintah kota, politikus Partai Golkar itu juga akan mengupayakan agar pemerintah provinsi juga terlibat. Penyediaan lahan pemakaman bukan hanya tentang menambah luas tanah, tetapi juga tentang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan penuh martabat.
“Ketersediaan lahan TPU yang cukup adalah kebutuhan mendesak. Saya akan terus memperjuangkan agar pemerintah bisa menyediakan lahan yang cukup untuk pemakaman yang layak bagi masyarakat,” tegas Andi Satya.
Dengan mata terbuka akan kondisi ini, Andi Satya berharap pemerintah kota dan provinsi dapat berkolaborasi mencari lahan tambahan yang memadai. Menurutnya, TPU yang layak dan terjaga adalah bentuk penghormatan terakhir bagi warga. Krisis TPU ini bukan hanya masalah tanah, tetapi cerminan dari hak asasi dan pelayanan yang patut diperhatikan.
Harapan masyarakat Rapak Dalam kini menggantung pada keseriusan pemerintah menangani isu ini. Mereka menantikan TPU yang layak, sehingga kepergian anggota keluarga tercinta dapat diiringi dengan penghormatan yang sepantasnya, tanpa terbentur keterbatasan lahan.