Insitekaltim,Samarinda – Tinggal menghitung jam menuju Hari Raya Idulfitri. Setiap umat Islam di penjuru nusantara mulai mempersiapkan datangnya hari kemenangan ini.
Mayoritas akan memanfaatkan cuti panjang libur Lebaran untuk mudik ke kampung halaman tercinta untuk bertemu orang tua, keluarga dan teman-teman seperjuangan.
Momentum Lebaran ini menjadi ajang silaturahmi dan melepas rindu bagi orang-orang yang harus berada di daerah perantauan baik sekolah dan bekerja.
Namun baru-baru ini tengah ramai di Instagram dan Tiktok beberapa orang merasa tidak begitu bersemangat atau excited menyambut datangnya Hari Raya Idulfitri.
Salah satu akun Instagram dengan username ahquote membagikan kompilasi komentar oleh netizen yang enggan menyambut Idulfitri dengan berbagai alasan.
Sebuah akun Instagram bernama manusiabaper menulis “gue cuman excited makan-makan ketupat, rendang, gulai aja. Kalau soal pertemuan-pertemuan aku gak excited”.
Juga ada akun Instagram bernama dee yang menulis di kolom komentar “mau pura-pura sakit biar gak ketemu orang”.
Masih banyak lagi keluh kesah para warga net yang enggan merayakan Idulfitri maupun pulang kampung. Rata-rata keengganan tersebut yang mereka alami memiliki kesamaan yakni tidak ingin bertemu keluarga mereka.
Melalui akun Instagram jakarta.keras dijelaskan dari sebuah akun TikTok akun anonim dituliskan alasan selama ini ayahnya tidak lagi merayakan Lebaran seperti mayoritas muslim lainnya.
Ayahnya hanya akan salat Id dan kemudian kembali bekerja di sawah. Hal ini dikarenakan rasa minder ayahnya kepada keluarganya akibat tidak ada kemajuan dalam ekonominya.
“Bapakku kalau Lebaran habis salat Id langsung berangkat ke sawah karena tidak ada duit buat Lebaran dan itu terjadi selama bertahun-tahun. Dipikir keluargaku tidak ada kemajuan ekonomi dari aku kecil sampai udah 23 tahun,” jelasnya.
Kemudian akun bernama meliodas menulis “menghindari kumpul keluarga besar itu bukan karena apa apa tapi karena sudah lelah dengan omongan keluarga sendiri yang membuat sakit hati”.
Ada juga akun TikTok anonim yang menuliskan komentar bahwa dirinya tidak ingin pulang kampung karena takut ditanya pertanyaan yang belum dapat ia jawab.
“Rasanya gue juga gak mau balik, gak mau ketemu saudara, tahun lalu ditanya ‘kapan punya anak’ tahun ini pasti banyak yang nanya ‘ke mana suaminya’ karena gue lagi proses cerai,” tulisnya.
Mayoritas komentar dari akun Instagram dan TikTok tersebut tidak lagi excited merayakan hari kemenangan akibat campur tangan keluarganya dalam kehidupan sosial mereka.
Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak keluarga atas pencapaian yang belum bisa mereka dapatkan seperti perihal jodoh, pekerjaan, seputar fisik, anak dan masih banyak lagi.
Seharusnya Hari Raya Idulfitri menjadi momen bahagia bagi seluruh umat Islam atas keberhasilan melawan hawa nafsu dan diberi kemampuan membayar zakat sebagai bagian dari melaksanakan rukun Islam ketiga dan keempat.
Melihat banyaknya kesedihan dan beban pikiran yang harus dirasakan sebagian orang akibat komentar buruk keluarga membuat momen fitri tak lagi indah.
Hal ini harus menjadi pelajaran bagi setiap orang bahwa setiap manusia memiliki fase kehidupan yang berbeda-beda. Alangkah baik dan terhormatnya jika manusia tersebut menghargai setiap fase kehidupan orang lain tanpa perlu mempertanyakan atau mendesak dalam hal apapun.