Insitekaltim,Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman bersama jajaran pemerintah daerah dan DPRD mengikuti acara ramah tamah dengan Komandan Korem (Danrem) 091/ Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen Yudi Presetiyo bertempat di Hotel Royal Victoria, Rabu (9/8/2023) malam.
Sebelumnya Danrem 091 tiba di Kutim dan diterima di Kodim 0909 Sangatta sore pukul 14.00 Wita dalam rangka kunjungan kerja (kunker) Danrem baru ke daerah-daerah.
Adapun Brigjen Yudhi Prasetiyo SIP mendapat amanah menjadi Danrem 091/ASN yang baru menggantikan Brigadir Jenderal TNI Dendi Suryadi.
Dalam kegiatan ramah tamah malam tadi yang digelar oleh Kodim 0909 Sangatta, Bupati Kutim Ardiansyah dalam sapaanya menyampaikan selamat datang kepada Danrem 091 Brigjen Yudi Presetiyo di Kabupaten Kutai Timur. “Selamat datang di Kutim Bapak dan Ibu inilah kami di daerah kami tercinta ini,” katanya.
Bupati Ardiansyah menjelaskan Kabupaten Kutim merupakan salah satu kabupaten yang wilayahnya hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1999, sehingga yang diresmikan oleh Mendagri pada tahun tersebut tepat di tanggal 12 Oktober.
“Dengan demikian usia Kutim memasuki usia 12 tahun berdiri di tahun ini,” kata Ardiansyah.
Lanjut ia pun mengatakan, Kabupaten Kutai Timur beribukota di Kota Sangatta dan secara administratif mencakup wilayah seluas 35.747 km. Dengan kekayaan alam yang cukup mulai subsektor pertambangan batu bara dan perkebunan dengan komoditi-komoditi di antaranya, kelapa sawit, aren genjah, karet dan beberapa lainnya.
Dengan kekayaan tersebut, Pemkab Kutim terus menggencarkan pembangunan infrastruktur hingga ke daerah-daerah di 18 kecamatan melalui program multiyears yang sudah mulai berjalan di bulan ini.
Atas hal ini, di tempat yang sama Danrem 091/ASN Brigjen Yudi Presetiyo mengapresiasi upaya pemerintah daerah untuk menyejahterakan rakyat. Namun ia berharap hasil dari kekayaan alam tersebut dimanfaatkan betul-betul untuk masyarakat Kutim.
Tak hanya itu dirinya juga berpesan kepada pemerintah daerah yang sebentar lagi akan menghadapi tahun politik pada pemilu 2024, seorang aparatur negara tidak boleh ikut-ikutan berpolitik. Harus tetap menjaga netralitas dan tidak ada yang mendukung satu kelompok atau perorangan.
“Kalau ada yang ikut berpolitik tentu ada sanksi khusus,” ujarnya.
Ia berharap untuk sementara, Pemerintah Kabupaten Kutim fokus pada pembangunan daerah, sehingga yang diharapkan masyarakat bisa terealisasi.
“Tetap sinergi, tugas menyejahterakan rakyat harus paling utama,” tandasnya.